MES dan KPw BI DIY Bekerjasama Perkuat Pengembangan Ekonomi Syariah

MES DIY saat beraudiensi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Senin (24/2/2025). (foto : istimewa)
MES DIY saat beraudiensi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Senin (24/2/2025). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Masyarakat Ekonomi Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (MES DIY) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY bekerjasama perkuat pengembangan ekonomi syariah. MES DIY sudah menyusun berbagai program yang dikolaborasikan dengan BI dan pihak-pihak lain untuk mengembangkan ekonomi syariah.

Hal itu terungkap saat MES DIY melakukan audiensi ke KPw BI DIY, Senin (24/2/2025). Rombongan MES DIY terdiri Ketua Prof Dr H Edy Suandi Hamid; Sekretaris Umum, Dandan Hermawan, dan beberapa jajaran pengurus. Mereka diterima Kepala KPw BI DIY, Ibrahim yang didampingi beberapa jajarannya.

Bacaan Lainnya

Edy Suandi Hamid yang juga Pakar Ekonomi mengatakan beberapa program yang disampaikan dalam audiensi tersebut mencakup pengembangan pariwisata ramah muslim, produk halal, serta peningkatan kapasitas UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). “Kami ingin mengajak BI untuk lebih intens bekerja sama, khususnya dalam menciptakan infrastruktur yang mendukung pengembangan ekonomi syariah. Terutama, dalam sektor pariwisata dan penguatan kapasitas UMKM yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Edy Suandi yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM).

Sedang Budiharto Setyawan, Ketua Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif MES DIY, mengungkapkan pengembangan pariwisata halal/pariwisata syariah di DIY. Selama ini pariwisata halal sering mendapat penolakan dari destinasi wisata yang mayoritas pengunjungnya non-muslim.

Karena itu, Budiharto menyarankan agar konsep ini lebih inklusif dengan mengganti istilah ‘pariwisata halal’ menjadi pariwisata ramah muslim. “Istilah ini sebenarnya merupakan extended facility atau fasilitas tambahan yang aman dan inklusif yang juga bisa dinikmati oleh wisatawan non-muslim,” kata Budiharto.

Dr Jumadi dari Departemen Pemberdayaan UMKM dan Keuangan Sosial MES DIY menjelaskan telah menjalin kolaborasi dengan BUMDes Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan kawasan halal, serta melakukan pendataan koperasi UMKM di sekitar Universitas Widya Mataram Yogyakarta. “Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan UMKM berbasis ekonomi syariah,” kata Jumadi.

Dr Riduwan dari Departemen UMKM menekankan pentingnya literasi, edukasi dan advokasi kepada pelaku UMKM. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko bisnis dan menghindari praktik pinjaman online (Pinjol) yang berpotensi merugikan pelaku UMKM. “Upaya ini sekaligus mengurangi potensi atau kesempatan praktik judi online (Judol) yang akan menjadi pendorong terjadinya kemiskinan,” kata Riduwan.

Sedang R Agus Trimurjanto, Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah PT Bank BPD DIY mengatakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY telah bekerja sama dengan MES DIY. Kerjasama ini meliputi berbagai program literasi ekonomi syariah, terutama dalam konteks perbankan syariah. “Kerja sama ini penting untuk memperkenalkan prinsip-prinsip ekonomi syariah ke masyarakat dan mengoptimalkan potensi sektor tersebut di Yogyakarta,” kata Agus Trimurjanto.

Sementara Kepala KPw BI DIY, Ibrahim, menjelaskan peran Bank Indonesia sebagai akselerator, inisiator, dan regulator yang krusial dalam pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta. Salah satu inovasi yang telah diluncurkan BI adalah aplikasi bantu masjid secara digital, yang bertujuan untuk mempermudah pengelolaan dan transaksi keuangan di masjid, bagian dari upaya mendigitalisasi ekonomi syariah.

“Kolaborasi lebih lanjut dalam kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD), talkshow, simposium, atau pameran yang dapat memperkenalkan lebih jauh konsep ekonomi syariah kepada masyarakat perlu diperkuat,” harap Ibrahim.

Dian Wening Tiastuti dari Kantor Perwakilan BI DIY menambahkan KPw BI DIY dan Pemerintah DIY akan menyelenggarakan Grebeg UMKM DIY, Jumat-Ahad (25-27/2/2025). Grebeg UMKM ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi dan edukasi ekonomi syariah. “Kolaborasi BI dan MES DIY dapat mengoptimalkan potensi acara ini sehingga memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat,” kata Dian Wening. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *