Muhammadiyah dan MEDAT Tandatangani MoU

Penandatanganan MoU Muhammadiyah dan MEDAT di Songkhla, Thailand, Sabtu (6/5/2017).(foto : istimewa)

SONGKHLA, THAILAND — Muhammadiyah dan Moslem Education Development Association of Thailand (MEDAT), Sabtu (6/5/2017), menandatangani memorandum of understanding (MoU) di bidang pendidikan. Penandatangan dilakukan Prof Edy Suandi Hamid, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) dan Ketua MEDAT Supyan Yeereem di Masjid Sentral Songkhla, Thailand Selatan.

Dijelaskan Edy Suandi Hamid, bersamaan penandatangan MoU dilaksanakan seleksi terhadap 99 calon mahasiswa dari MEDAT yang melamar kuliah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Sebelumnya, dilakukan seleksi 110 calon mahasiswa asal Thailand dari Southern Border Province Administration Center (SBPAC) di Yala.

Bacaan Lainnya

Dalam MoU, lanjut Edy, Muhammadiyah menawarkan beasiswa bagi calon dari MEDAT. “Sebagai organisasi dakwah, kita memberi kesempatan seluasnya pada siapapun untuk mengenyam pendidikan di PTM. Kita lintas negara, lintas bangsa, dan juga lintas agama. Pendidikan untuk kemanusiaan tanpa memandang suku bangsa,” kata Edy Suandi, yang didampingi Ketua dan Wakil Ketua Kantor Urusan Internasional PTM Ida Puspita dan Endang Zakaria.

Saat ini, katat Edy, ada 170 PTM di Indonesia, yang menampung sekitar 500 ribu mahasiswa. Jumlah ini akan terus meningkat dengan ekspansi program studi dan perguruan tinggi yang terus dilakukan. “Namun kualitas tetap dijaga. Saat ini tiga PTM sudah terakreditasi institusi A,” ucap Edy.

Setiap tahun, jelas Edy, banyak mahasiswa Muhammadiyah yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Thailand. Karena itu, Edy mengharapkan MEDAT mendukung kegiatan tersebut di lapangan.

Sementara Sekjen MEDAT, Hawari mengatakan walaupun MoU baru ditandatangani, namun sebetulnya kerjasama sudah berjalan sejak tiga tahun lalu. “Kerjasama ini sangat bermanfaat bagi pendidikan anak-anak kami untuk belajar di Indonesia. Kami juga sudah menerima banyak mahasiswa Muhammadiyah yang KKN dan praktik kerja di Thailand,” kata Hawari.

Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *