YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rachmah Nanda Kartika, mahasiswa Magister Teknik Industri Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (MTI PPs FTI UII) berhasil menciptakan canting ergonomis bagi kaum difabel. Canting ini bisa memudahkan difabel yang tidak memiliki tangan dan dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan.
“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang canting yang ergonomis dan inovatif untuk mengakomodasi penyandang disabilitas dalam membatik menggunakan kaki,” kata Nanda yang didampingi dosen pembimbingnya, Hartomo, Ph.D kepada wartawan di Kampus FTI UII, Jumat (25/5/2018).
Lebih lanjut Nanda menjelaskan ide untuk membuat canting ergonomis ini saat dirinya bekerja di Sogan Batik Rejodani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dirinya melihat banyak difabel yang ingin belajar membatik di Showroom Sogan Batik. Namun mereka mengalami kesulitan ketika memegang canting menggunakan kakinya.
“Dari sini timbul ide untuk menciptakan canting bagi difabel. Untuk menciptakan canting dilakukan survei di sejumlah tempat yang banyak difabelnya,” kata Nanda yang akan diwisuda Sabtu (26/5/2018) ini.
Survei, ujar Nanda, dilakukan untuk mengidentifikasi kriteria pengguna dengan mendistribusikan kuesioner. Teori pemecahan masalah inventif (TRIZ) digunakan sebagai metode untuk menentukan prinsip inventif desain dengan mengidentifikasi kontradiksi pada canting.
Spesifikasi fisik dikembangkan berdasarkan prinsip inventif dan analisis statistik diimplementasikan untuk menguji hipotesis validasi desain yang direncanakan. “Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa canting inovatif yang dikembangkan valid untuk memenuhi kebutuhan pengguna pada 5% dari tingkat signifikan,” katanya.
Keberadaan canting ini dapat mengingkatkan efektivitas sebesar 1,875 % dan penghematan waktu penyelesaian (efesiensi) sebesar 5,8 detik. Selain itu, ada peningkatan kepuasaan menggunakan canting desain usulan model 1 menjadi 76,8 % dibandingkan dengan ketika penyandang disabilitas membatik menggunakan desain canting konvensional.
Sementara Hartomo mengungkapkan langkah-langkah FTI UII setelah ditemukan canting bagi difabel ini. Langkah pertama adalah menyempurnakan dan mematenkan canting temuan Rachmah Nanda Kartika. “Langkah berikutnya mencari investor yang mau kerjasama untuk memproduksi secara massal,” kata Hartomo.