SLEMAN, JOGPAPER.NET — Tim Peneliti Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta memberikan pelatihan kepada perajin tenun lurik Maju Mandiri di Desa Kembangan, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (23/10/2018). Pelatihan ini diharapkan perajin tenun lurik yang masih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) bisa melakukan inovasi.
Tim peneliti Nany Noor Kurniyati SE, MM, MSc dan Kristiana Sri Utami SE, MM (dosen FE UWM), serta I Made Sukanadi (dosen Institut Seni Indonesia). Perajin tenun dilatih untuk melakukan inovasi sehingga tenun lurik digemari pelanggan.
Menurut Nany Noor Kurniyati, pelatihan ini sebagai upaya pemberdayaan perajin ini yang merupakan bagian dari Penelitian Strategis Nasional Indonesia (PSNI) dengan sumber pendanaan dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Ini merupakan tahun kedua,” kata Nany.
Pelatihan ini menghadirkan praktisi Sugiyanto dari Ragil Mandiri yang memfokuskan pada pembuatan produk dengan bahan dasar kain tenun modifikasi serat alam. Tenun lurik ATBM merupakan kerajinan berbasis budaya tradisional yang saat ini sangat terbatas jumlah pelaku usahanya.
“Kepedulian banyak pihak dibutuhkan agar kerajinan ini dapat bertahan, berkembang dan saatnya nanti dapat mandiri. Pelatihan dilaksanakan dengan harapan dapat memberdayakan perajin dan sekligus menarik generasi muda agar mau terjun langsung melestarikan aset tradisional ini,” kata Nany.
Tahun 2017, kata Nany, tim peneliti berhasil melakukan pemberdayaan melalui inovasi produk dengan modifikasi serat alam dalam tenun lurik ATBM. Para peserta diberikan pelatihan dan pendampingan dalam proses penenunan sehingga dihasilkan tenun lurik modifikasi serat alam.