YOGYAKARTA — Pengusaha muda, dr Tirta Mandira Hudhi menandaskan pengalaman kerja sebelum lulus dari perguruan tinggi menjadi kunci kesuksesan seseorang dalam masyarakat. Karena itu, mahasiswa diharapkan mencari pengalaman kerja sebanyak-banyaknya sebelum menyelesaikan studinya. Setelah lulus diharapkan bisa memiliki dua profesi yaitu profesi yang sesuai dengan bidang ilmunya dan pengusaha.
Tirta Mandira yang juga dokter ini mengungkapkan pengalamannya pada Seminar Sehari Pengembangan Karir bagi Alumni Universitas Alma Ata (UAA) dengan tema ‘Kunci Sukses Membangun Karir Idaman di Usia Dini’ di Kampus UAA Yogyakarta, Kamis (27/7/2017). Seminar membahas tentang Achievement Motivation Training (AMT) dengan nara sumber Nur Wahyudin Al Aziz (dosen UAA), Ivan Tinarbudi Gavinov (dosen UAA), dan Fitra Roman Cahaya.
Lebih lanjut Tirta mengungkapkan dirinya memiliki usaha perawatan sepatu Shoes and Care saat masih menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Perusahaan yang didirikan 12 Oktober 2013 merupakan jasa perawatan premium sepatu yang pertama di Yogyakarta, bahkan pertama di Indonesia yang berbasis media sosial.
Kini Shoes and Care sudah memiliki 30 cabang di berbagai kota yaitu Yogyakarta, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Solo, Semarang, Purwokerto, Malang, Surabaya, Medan, Palembang, Samarinda dan Makassar. Banyak tenaga kerja yang ditampung dalam gerai Shoes and Care yang tersebar di berbagai kota.
Sebelum usahanya berhasil, Tirto mengaku telah beberapa kali mengalami kegagalan dan berwirausaha. Sebelumnya, dia berbisnis menjual sepatu, namun usahanya bangkrut. Kemudian dia mengumpulkan sepatu-sepatu yang tidak laku, membersihkan dan menjualnya. Ternyata laku. Sehingga pengalaman ini dan ditambah dengan hujan abu Gunung Kelud yang melanda Yogyakarta tahun 2014, menginspirasi dirinya untuk membuat usaha jasa perawatan sepatu.
Meskipun usaha Shoes and Care sudah memberikan penghasilan yang besar, namun Tirta tetap menekuni profesinya sebagai seorang dokter. Tirta yang juga memiliki istri dokter berusaha untuk menjadi dokter spesialis. Ia berupaya agar dua profesi yaitu pengusaha dan profesi dokter bisa berjalan bersama-sama.
Bagi Tirta, wirausaha merupakan upaya seorang lulusan perguruan tinggi untuk menciptakan pekerjaan. “Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat tinggi. Coba lihat pada acara job fair, pasti berjubel dan kalau pun mendapat pekerjaan hanya sebagai tenaga kontrak. Belum satu tahu sudah diputus kontraknya,” kata Tirta.
Sementara Wakil Rektor 3 UAA, Eka Nurhayati SST, MKM yang mewakili Rektor Prof Dr Hamam Hadi MS ScD SpGK mengatakan seminar ini penting sebagai bekal untuk para alumni setelah diwisuda. Sehingga para alumni akan merasa lebih percaya diri saat terjun ke dunia kerja.
“Seminar sehari ini ada kiat sukses membuat lamaran pekerjaan dan interview. Juga menghadirkan dokter yang juga wirausahawan dan diharapkan bisa menginspirasi alumni UAA di masa mendatang,” kata Eka Nurhayati.
Di era digital, kata Eka, alumni UAA memiliki beberapa alternatif untuk meniti karir. Alumni bisa meniti karir berbekal ilmu yang diperoleh dari UAA. Tetapi bisa juga selain menjadi pegawai, alumni UAA bisa menjadi wirausahawan seperti dokter Tirta Mandira Hudhi.
Berdasarkan penelitian di India, dengan internet siswa bisa mengembangkan potensi diri secara instan, praktis, mandiri, melalui tutorial atau bantuan mentor. Bahkan di Indonesia ada lima pebisnis Indonesia yang sudah mendunia, remaja kaya berkat bisnis online, kaya raya hanya berbekal laptop, dan sukses mendunia bermodal handphone. “Peluangnya besar sekali,” kata Eka. (end)