MAGELANG — Saat ini, jika seorang lulusan keperawatan hanya mengejar untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sangat kecil peluangnya. Padahal menjadi perawat mandiri lebih menjanjikan dan bahkan dapat membuka peluang kerja bagi orang lain.
Demikian dikatakan Vonny Nurmalya Megawati M.Kep, CWCC, CS, dosen Politeknis Kesehatan (Poltekes) Majapahit Mojokerto, Jawa Timur saat menjadi nara sumber pada seminar “Prospek Praktik Mandiri Perawat Luka” di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang, Kamis (7/9/2017). Seminar ini juga menampilkan Ns Sodiq Kamal, MSc, CWCC, dosen Keperawatan Fikes UM Magelang.
Lebih lanjut Vonny yang juga manajer Klinik Perawatan Luka Majapahit Center mengatakan perawatan luka adalah murni tugas dan kewenangan seorang perawat. Jadi sangat terbuka lebar peluang untuk praktik mandiri khususnya dalam perawatan luka.
Sedang Sodiq Kamal mengatakan perawatan luka, khususnya pada penderita Diabetes Militus (DM), infeksi terkadang dibutuhkan. Ketika seorang pasien divonis amputasi karena infeksi pada luka, sebenarnya bukan infeksinya yang mengakibatkan hal tersebut, melainkan proses polarisasi penyembuhannya yang tidak sempurna. “Untuk itu, peran mikroba diperlukan dalam penyembuhan luka DM,” kata Sodiq.
Seminar yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Keperawatan Fikes UM Magelang dibuka Rektor Ir Eko Moh Widodo. Seminar dihadiri peserta sebanyak 250 orang yang terdiri dari mahasiswa Prodi D3 Keperawatan UM Magelang, dosen, perawat Rumah Sakit (RS) di wilayah Kedu, serta perwakilan siswa dan guru dari berbagai SMK di Magelang.
Lebih lanjut Sodiq yangjuga anggota European Wound Management Associations itu mengatakan, kualitas perawatan luka dari perawat itu tergantung dari teknik 3M.Yakni Mencuci, Memotong jaringan luka dan Membalut luka dengan baik dan benar.
Sementara ketua pelaksana seminar Ns. Rohmayanti, M.Kep, mengatakan seminar ini bertujuan untuk mengenalkan dan menambah wawasan mahasiswa ataupun peserta sebagai perawat luka. Selain itu, juga bertujuan untuk mendongkrak visi dari D3 keperawatan.
“Visi kami yaitu menjadi Program Studi D3 Keperawatan Islami yang inovatif dan kompetitif di tingkat nasional serta menjadi pusat unggulan pengembangan kompetensi tenaga keperawatan dalam perawatan luka pada tahun 2020,” kata Rohma.