Potensi Artificial Intelligence dalam Transformasi Digital

Andhika Wahyudiono, Dosen UNTAG Banyuwangi. (foto : istimewa)
Andhika Wahyudiono, Dosen UNTAG Banyuwangi. (foto : istimewa)

Oleh: Andhika Wahyudiono*

JAJARAN Direksi Telkomsel mengadakan pertemuan khusus dengan Chairman & CEO Microsoft, Satya Nadella, untuk membahas potensi luas Artificial Intelligence (AI) dan dampaknya pada transformasi digital. Pertemuan ini juga menyinggung komitmen Telkomsel dalam implementasi layanan berteknologi terbaru bagi pelanggan dan komitmen Microsoft mendukung pemberdayaan masyarakat Indonesia demi masa depan yang lebih cerah.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyambut hangat perjumpaan dengan Satya Nadella, mengingat Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia telah lama menjalin kerja sama dengan Microsoft. Sesi one-on-one ini membuka lebih banyak peluang dan wawasan yang diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam konektivitas, solusi, dan layanan Telkomsel untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi.

Pada kegiatan Microsoft Build: AI Day, Satya Nadella dalam keynote speech menyampaikan sejumlah solusi berbasis Generative AI dari Microsoft di hadapan para developer, data scientist, dan pegiat teknologi. Solusi ini telah diimplementasikan beberapa organisasi di Indonesia, salah satunya adalah Telkomsel yang pada 2023 berinovasi bersama Microsoft dengan memanfaatkan Microsoft Azure Open AI.

Hasil inovasi ini terlihat dalam transformasi pengalaman layanan pelanggan yang lebih responsif, empatik, dan efisien melalui implementasi Asisten Virtual Veronika. Teknologi ini tidak hanya memperkuat interaksi dan menyajikan pengetahuan produk secara lebih cepat, tetapi juga mendukung efektivitas kerja agen layanan pelanggan Telkomsel, sekaligus mengurangi beban otomatisasi konvensional perusahaan.

Kolaborasi antara Telkomsel dan Microsoft mencerminkan bagaimana AI dapat mengubah cara hidup dan bekerja. Generative AI dari Microsoft telah membantu Telkomsel meningkatkan interaksi pelanggan melalui Veronika, yang menggabungkan teknologi canggih untuk memberikan layanan yang lebih personal dan efisien. Selain Telkomsel, beberapa perusahaan lain yang juga berkolaborasi dengan Microsoft adalah Universitas Terbuka, BRI, KAI, dan eFishery.

Generasi baru AI memiliki potensi besar untuk mengubah berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan di Indonesia. Implementasi teknologi AI seperti yang dilakukan oleh Telkomsel dapat menjadi contoh bagi organisasi lain dalam memanfaatkan teknologi untuk transformasi digital. Dengan AI, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki layanan pelanggan, dan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna.

Telkomsel dan Microsoft dipastikan akan terus bekerja sama menghadirkan solusi yang meningkatkan pengalaman gaya hidup digital dan pemberdayaan masyarakat melalui teknologi. Komitmen ini menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi dapat digunakan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, mengurangi kesenjangan digital, dan mendorong perkembangan ekonomi berbasis teknologi.

Transformasi digital melalui AI tidak hanya tentang peningkatan teknologi, tetapi juga tentang pemberdayaan manusia. Dengan memberikan akses kepada teknologi canggih dan solusi AI, Telkomsel dan Microsoft berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan sumber daya manusia yang lebih kompeten dan adaptif terhadap perubahan zaman. Inisiatif ini dapat membuka jalan bagi inovasi-inovasi baru yang dapat mendorong kemajuan Indonesia di era digital.

Pertemuan antara Telkomsel dan Microsoft menegaskan pentingnya kolaborasi strategis dalam menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh AI. Kolaborasi ini bukan hanya tentang adopsi teknologi, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat. Dengan terus mengeksplorasi dan mengimplementasikan potensi AI, Telkomsel dan Microsoft dapat menjadi pionir dalam menciptakan transformasi digital yang berdampak positif dan berkelanjutan di Indonesia.

Namun, meskipun kolaborasi ini membawa banyak peluang, ada sejumlah tantangan dan hambatan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital yang masih ada di banyak daerah di Indonesia. Banyak wilayah, terutama di daerah pedesaan, masih mengalami keterbatasan akses terhadap internet dan teknologi. Kondisi ini dapat menghambat adopsi AI secara merata di seluruh negeri. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada upaya bersama untuk memperluas infrastruktur digital, seperti pembangunan jaringan internet yang lebih luas dan terjangkau.

Tantangan berikutnya adalah kurangnya sumber daya manusia yang terampil dalam bidang AI. Meskipun ada peningkatan minat terhadap teknologi ini, jumlah tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang diperlukan masih terbatas. Pendidikan dan pelatihan yang memadai sangat penting untuk mengisi kesenjangan ini. Telkomsel dan Microsoft dapat berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, bekerja sama dengan institusi pendidikan dan pemerintah.

Selain itu, ada juga tantangan terkait regulasi dan kebijakan. Pemerintah perlu memastikan bahwa ada kerangka regulasi yang mendukung inovasi teknologi tanpa mengorbankan keamanan dan privasi data. Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan dan penerapan AI. Telkomsel dan Microsoft dapat memberikan masukan yang berharga kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat.

Tantangan lain adalah isu etika dalam penggunaan AI. Penggunaan AI yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan risiko seperti diskriminasi dan pelanggaran privasi. Oleh karena itu, penting bagi Telkomsel dan Microsoft untuk menerapkan prinsip-prinsip etika dalam setiap aspek pengembangan dan penerapan AI. Hal ini termasuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam penggunaan teknologi AI.

Hambatan teknis juga tidak bisa diabaikan. Implementasi AI membutuhkan infrastruktur teknologi yang canggih dan data yang berkualitas tinggi. Ketersediaan data yang terbatas atau data yang tidak akurat dapat menghambat kinerja AI. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem pengelolaan data yang efektif dan infrastruktur teknologi yang mumpuni.

Secara keseluruhan, kolaborasi antara Telkomsel dan Microsoft memiliki potensi besar untuk mendorong transformasi digital yang positif di Indonesia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya yang konsisten dan berkelanjutan dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang ada. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang erat, Telkomsel dan Microsoft dapat menjadi kekuatan pendorong utama dalam menciptakan masa depan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)

*) Dosen UNTAG Banyuwangi