YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (PPs FTI) bekerjasama dengan Program Studi (Prodi) Statistik Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) membuka Konsentrasi Sains Data. Konsentrasi yang dimulai tahun ajaran baru 2018/2019 ini dimaksudkan untuk mencetak Data Scientist yang berkompeten dalam mengolah big data.
Demikian diungkapkan Dr R Teduh Dirgahayu, Ketua PPs FTI UII kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (4/6/2018). Pembukaan Sains Data ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan akan Data Scientist yang semakin banyak. Sebelumnya Program Magister Teknik Informatika FTI UII ini telah memiliki tiga konsentrasi yaitu Informatika Medis, Forensika Digital, dan Sistem Informasi Enterprise.
Untuk penyusunan kurikulum konsentrasi ini, jelas Teduh, pihaknya juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Big Data, PT Media Kernels Indonesia. “Ini untuk memastikan kompetensi lulusan Konsentrasi Sains Data ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri,” jelas Teduh Dirgahayu.
Lebih lanjut Teduh menjelaskan menurut Forbes, yang mengutip US BureauofLaborStatistics, pada tahun 2026 Amerika membutuhkan 11,5 juta Data Scientist. IBM mengkonfirmasi peningkatan kebutuhan profesional big data hingga 700 ribu orang pada tahun 2020.
Di Indonesia, kata Teduh, juga terjadi peningkatan tajam terhadap permintaan Data Scientist. “PT. Telkom, Indosat, Tokopedia, Traveloka, Grab, dan Go-Jek, untuk sekedar menyebut beberapa nama perusahaan, semua telah memanfaatkan sains data untuk mengembangkan bisnisnya. Namun sayang, pasokan profesional big data masih sangat kurang, baik melalui pendidikan formal maupun informal,” jelas Teduh.
Permintaan data scientist, kata Teduh, akibat pemanfaatan sistem dan teknologi informasi yang semakin intensif di berbagai bidang sehingga menghasilkan ledakan informasi. Ledakan ini tercermin dari banyaknya data yang terkumpul dari semua transaksi yang terjadi. Fenomena yang disebut Big Data ini memunculkan tantangan baru yaitu bagaimana mengolah data tersebut menjadi informasi yang bermanfaat secara cepat?
Sedang karakter Big Data terus berkembang mulai dari 3V, 4V, 5V dan kini telah menjadi 10V. Karakter Big Data terdiri volume, velocity, variety, variability, veracity, validity, vulnerability, volatility, visualization, dan value.
“Masing-masing karakter mempunyai tantangannya sendiri yang tak mungkin lagi ditangani secara manual. Pemanfaatan berbagai algoritma dan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) beserta implementasinya menjadi syarat mutlak dalam pengolahan big data,” kata Teduh.
Sementara Kepala Program Studi (Kaprodi) Statistika FMIPA UII, Dr Raden Bagus Fajriya Hakim mengatakan era Artificial Intelligence (AI) telah memanfaatkan big data dan membutuhkan Data Scientist untuk menanganinya. Kompetensi seorang Data Scientist, harus bisa merencanakan, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, mengintepretasikan hasil analisisnya, serta mempresentasikan data.