YOGYAKARTA — Program Studi D III Analisis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) memberi Pelatihan Instrumentasi Pengujian Kimia bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pelatihan yang diberikan kepada SMKN 2 Depok dan SMKN 1 Cangkringan meliputi spektrofotometri UV-Vis, Atomic Absorption Spectrophotometry, Gas Chromatography dan High Performance Liquid Chromatography.
Demikian dikatakan Koordinator Pelatihan, Yuli Rohyami, MSc kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (31/10/2017). Pelatihan ini merupakan implementasi dari salah satu Catur Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut Yuli mengatakan pelatihan diikuti 64 siswa dan empat guru pendamping dari SMKN 2 Depok. Sedang SMK N 1 Cangkringan, Sleman mengirimkan sebanyak 62 siswa dan dua guru pendamping.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam pengembangan keahlian dalam pengujian instrumentasi pengujian kimia yang belum dimiliki pihak sekolah. Pengujian instrumentasi ini banyak diterapkan di industri baik pada pengujian baku atau tidak baku sehingga para siswa perlu diperkenalkan di dunia kerja,” kata Yuli.
Menurut Yuli, salah satu tantangan diberlakukan pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) atau Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN adalah perlu adanya standardisasi produk dan jasa. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
Untuk memastikan produk terstandar perlu dilakukan inspeksi atau pengujian di laboratorium pengujian dan kalibrasi yang telah terakreditasi ISO/IEC 17025. Pengujian tersebut harus menggunakan metode uji yang telah divalidasi atau diverifikasi.
“Pengujian di laboratorium harus dilakukan pula oleh orang yang telah kompeten pada bidang pengujian kimia. Pelatihan terhadap siswa SMK ini merupakan salah satu upaya menyiapkan tenaga kerja yang kompeten,” tandas Yuli.
Pelatihan diberikan oleh Tim Dosen Program Studi D III Analisis Kimia FMIPA UII yaitu Yuli Rohyami, MSc, Thorikul Huda, MSc, Bayu Wiyantoko, MSc dan Tri Esti Purbaningtias, MSi. “Pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Program Studi DIII Analisis Kimia bagi masyarakat dan peranan profesi analis kimia bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Sedang Erlina, guru SMKN 1 Cangkringan, Sleman mengatakan pelatihan yang diberikan Prodi D III Analisis Kimia FMIPA UII ini sangat membantu sekali. Sebab di sekolahnya tidak memiliki laboratorium seperti yang dimiliki Prodi D III Analisis Kimia UII. Padahal dalam kurikulum, pelajaran analisis kimia bobotnya enam jam.
“Bagi guru, tidak memiliki laboratorium dan mengampu enam jam ini cukup sulit. Sebab harus menerangkan dan tidak bisa praktek. Siswa juga sulit menangkap apa yang diterangkan guru,” kata Erlina.
Erlina mengharapkan Prodi DIII Analisis Kimia UII bisa memberikan kesempatan kepada siswa-siswanya untuk lebih sering praktek. Bahkan jika memungkinkan guru-guru juga bisa mendapatkan kesempatan untuk praktek.