YOGYAKARTA — Program studi Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) berupaya mendapatkan akreditasi internasional. Persiapan dokumen untuk mendapatkan akreditasi dari Royal Society of Chemistry (RSC) sudah dilakukan sejak tahun 2015 dan pertengahan 2016 lalu sudah dilakukan presubmission.
Demikian diungkapkan Ketua Program Studi Kimia, Dr Is Fatimah kepada wartawan di sela-sela Lokakarya Kurikulum di Yogyakarta, Selasa (7/2/2017). Lokakarya menghadirkan Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI), alumni, stakeholder, dan user agar dapat memberi masukan yang menyeluruh.
Lebih lanjut Fatimah mengatakan pertengahan tahun 2017 akan dilakukan submit dokumen tersebut. Selanjutnya, akan ada perbaikan kurikulum, standar perkuliahan, dan dilakukan visitasi. “Kalau memenuhi standar RSC akan dilakukan visitasi dan mudah-mudahan berhasil,” katanya.
Dalam peraturan, kata Fatimah, kurikulum maksimal berlaku sampai lima tahun dan kurikulum yang kita terapkan produk tahun 2012. Sehingga saat ini, memang sudah saatnya kurikulum perlu ada perbaikan. “Makanya, kita mengadakan lokakarya, dengan stakeholder dalam rangka untuk mendengarkan apa saja yang dibutuhkan dari lulusan Prodi Kimia. Sehingga kami mempunyai gambaran kurikulum seperti apa yang dibutuhkan,” kata Fatimah.
Sedang Muhammad Abdul Kadir Martopawiro PhD, Ketua Himpunan Kimia Indonesia (HKI) mengatakan lulusan Prodi Kimia harus sudah bisa menganalisa berbagai zat. Jangan sampai ada perguruan tinggi yang tidak mencapai standar minimal lulusan Prodi Kimia. Itu merupakan dasar yang harus dimiliki lulusan Prodi Kimia.
“Mahasiswa tingkat I, II, dan III, harus bisa menguasai pelajaran fundamental yang memenuhi harapan siapa pun yang akan menggunakan lulusan Prodi Kimia di Indonesia maupun di luar negeri. Jangan sampai kemampuan minimal ini tidak memuaskan,” kata Muhammad.
Sedang keunggulan lokalnya, masing-masing perguruan tinggi harus mengupayakannya sesuai dengan potensi yang ada di sekitarnya. Misalnya, UII memiliki keunggulan dalam mengolah minyak atsiri, material energi dan lingkungan, dan material non minyak atsiri.
Kata Muhammad, UII ya ng sudah fokus pada terapan sehingga lulusan Prodi Kimia UII bisa mengisi banyak kebutuhan. Apalagi lulusan Prodi Kimia UII ini bisa memenuhi standar internasional.
Sementara Dekan FMIPA UII, Drs Allwar MSc PhD, mengatakan keunggulan Prodi Kimia adalah pengembangan minyak atsiri. Bahkan pengembangan ini sudah go internasional dan telah banyak mahasiswa yang menjadi entreprenur dari minyak atsiri.
“Mahasiswa Prodi Kimia telah dilatih untuk menjadi entrepreneur dengan memproduksi minyak atsiri dan produksi turunan minyak atsiri. Produk turunan atsiri ini menghasilan bahan baku parfum, sabun, minyak gosok dan lain-lain,” tandas Allwar.
Penulis : Heri Purwata