YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Studi (Prodi) Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar The 2nd International Conference on Chemistry, Chemical Process Engineering (IC3PE) di Yogyakarta, Selasa-Rabu (14-15/8/2018). Konferensi menampilkan 156 paper dari delapan negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, United Kingdom (UK), Algeria, Tunisia, dan Perancis.
Demikian diungkapkan Ketua Panitia, Dr Is Fatimah kepada wartawan di Kampus FMIPA, Senin (13/8/2018). Ada empat keynote speakers dalam konferensi ini yaitu Prof Dr Hideya Kawasaki (Kansai University, Jepang), Prof Laemthong Chuenchom (Prince Songkla University, Thailand), Prof Dr Azlan Kamari (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), dan Prof Riyanto PhD (Dekan FMIPA UII).
Lebih lanjut Is Fatimah menjelaskan 156 paper merupakan hasil seleksi panitia bekerjasama dengan Science Commette, Himpunan Kimiawan Indonesia dan Himpunan Kimiawan Indonesia Cabang Yogyakarta. Paper tersebut terdiri dari empat keynote speakers, empat pembicara undangan, 69 presentasi dalam bentuk poster, dan 79 presentasi oral. “Seleksi sangat ketat agar paper tidak ada plagiasi. Ada lebih dari 200 paper yang masuk ke panitia,” tandas Fatimah.
Setelah diseleksi, kata Is Fatimah, 156 paper dinyatakan lolos. Namun tidak sedikit dari paper tersebut dikembalikan ke penulisnya untuk diperbaiki atas saran dari tim penilai. Sehingga paper yang ditampilkan nanti benar-benar seperti yang diharapkan tim penilai.
Konferensi ini mengusung tema ‘Green Chemistry, Chemical and Industrial Process for Sustainable and Brighter Future.’ Konferensi ini diharapkan bisa menelorkan teknologi ramah lingkungan dan efisien pada proses serta teknik kimia. Topiknya meliputi material dan pengembangannya, kimia elektro dan penerapannya, katalis homogeneous dan heterogeneous, energi terbarukan dan berkelanjutan, lingkungan kimia dan aspeknya, organik sintetis untuk makanan dan minuman, teknik reaksi dan pengontrolan kualitas, model komputasi dan chemometric, teknik dan proses kimia, pendidikan kimia dan masyarakat.
Dijelaskan Is Fatimah, pembangunan yang berkelanjutan merupakan isu yang masuk di ranah ekonomi, industri dan politik. Karena itu, kimiawan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga pembangunan berkelanjutan. Sehingga bisa menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan, polusi, toksisitas, dan dapat digunakan kembali.
“Konferensi ini diharapkan bisa memberikan platform bagi peneliti dan praktisi untuk mendesiminasikan hasil riset dari perguruan tinggi, pusat penelitian, serta pemerintah menuju sinergi antara peneliti dan industri. Terutama menggapai link and match antara hasil penelitian, publikasi menuju lingkungan dan industri yang berkelanjutan,” tandas Is Fatimah.