YOGYAKARTA — Program Teknik Lingkungan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta. Ada tiga perguruan tinggi yang dijalin kerjasama yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta, Institut Teknologi Yogyakarta (ITY), dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Demikian dikatakan Kepala Prodi Teknik Lingkungan UP 45, M Noviansyah Aridito kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu (11/11/2017). Kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan akrediasi program studi Teknik Lingkungan UP 45.
Dijelaskan Dito, kerjasama ini dilakukan dengan studi banding tentang kurikulum, laboratorium, dan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Ada penelitian bersama dan yang paling utama adalah bagaimana cara mengembangkan Prodi Teknik Lingkungan,” kata Dito.
Lebih lanjut Dito menjelaskan Teknik Lingkungan UP 45 berbasis energi yang mengarah ke sustainable development. Karena itu, kurikulum Teknik Lingkungan UP 45 harus mampu melakukan perekayasaan dan pengelolaan limbah cair, padat dan emisi gas. “Kemampuan ini harus ada, jika sudah ada difokuskan pada industri migas dan EBT yang mendukung clean energy. Kita juga punya mata kuliah perencanaan dan pengelolaan lingkungan dan Amdal. Kekuatan kita pada perekayasaan,” ungkap Dito.
Selain dengan tiga perguruan tinggi di Yogyakarta, Prodi Teknik Lingkungan UP 45 juga melakukan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/11/2017). Ada 19 pokok program yang disepakati untuk tiga tahun ke depan dalam rangka mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2019.
Dalam kerjasama ini, Teknik Lingkungan UP 45 akan membantu DLH Bantul untuk mewujudkan Bantul Bersih Sampah. Teknik Lingkungan UP45 akan memasukkan sejumlah program seperti waste energy dan design depo sampah serta memonitoring titik-titik pantau sampah yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat.
“Melalui kerja sama ini, mahasiswa Teknik Lingkungan yang akan mengambil mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat mengambil lokasi di Kabupaten Bantul dan mendukung program kerja sama yang telah disepakati mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2019,” ungkapnya.
Kerja sama ini dilakukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan peningkatan poin akreditasi. Dito menjelaskan untuk mendapatkan nilai tersebut dibutuhkan kerja sama dari internal dan eksternal. “Untuk yang internal sudah kita petakan dan sudah dapat ditangani sementara eksternal seperti kerja sama dengan instansi pemerintah, pendidikan dan perusahaan-perusahaan, keikutsertaan dalam asosiasi, serta penerbitan jurnal sedang kita bangun,” tutup Dito.