KUDUS, JOGPAPER.NET — Prof Dr Ir Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P, mengatakan berdasarkan hasil penelitian terhadap18,000 orang di 15 negara, ada 56 keterampilan dasar atau DELTA (Detailed Labor and Time Analysis) yang bisa membantu angkatan kerja masa depan. Hasil penelitian itu juga menunjukkan adanya kekurangan tenaga kerja dalam kemahiran DELTA.
“Dalam kategori kognitif, perencanaan dan cara kerja serta komunikasi ditandai sebagai kelemahan relatif. Mahasiswa harus mengambil peran dan menyiapkan diri untuk menyongsong masa depan,” Elisa Kusrini saat memberikan Kuliah Umum pada mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Muria Kudus Jawa Tengah, Sabtu (11/11/2023).
Prof Elisa Kusrini yang juga Ketua Program Studi Rekayasa Indisutri, Program Doktor Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) memberikan materi berjudul ‘Perkembangan Teknik Industri di Era Digitalisasi dan Sustainability.’
Kuliah Umum tersebut juga dihadiri Rangga Primadasa, ST, MT, Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Muria Kudus, Vikha Indira Asri, ST, MT, Kepala Laboratorium Program Studi Teknik Industri dan Dosen Prodi Teknik Industri, Bellachintya Reira Christata, ST, MT.
Prof Elisa Kusrini menjelaskan perkembangan indusri di era digitalisasi sudah masuk ke dalam segala bidang. Digitalisasi melibatkan konversi data, informasi, dan proses ke dalam format digital, yang dapat dengan mudah diakses, disimpan, dan diproses oleh komputer dan perangkat elektronik lainnya.
Berbagai teknologi, kata Elisa Kusrini, seperti komputer, internet, telekomunikasi, perangkat mobile, sensor, dan lainnya semakin terintegrasi dan berkolaborasi untuk menciptakan solusi yang lebih canggih. Sehingga memudahkan sistem kerja di berbagai sektor industri, bukan hanya manufaktur.
Lebih lanjut Elisa Kusrini mengatakan Industri 4.0 begitu penting. Sebab Industri 4.0 telah menyentuh banyak aspek dalam kehidupan kita sehari-hari. Industri 4.0 mengintegrasikan dunia digital dan fisik. Dapat meningkatkan operasi bisnis, produktivitas dan pertumbuhan pendapatan. Memberikan nilai tambah. Menghubungkan ekosistem: mendorong keputusan yang lebih baik. “Sehingga organisasi dituntut untuk dinamik, inovatif dan mampu berdaptasi terhadap dinamika tekanan dan tuntutan pasar,” kata Elisa Kusrini.
Elisa Kusrini mengutip hasil survey PricewaterhouseCoopers (PWC) digital factory transformation 2022. Berdasarkan survei lebih dari 700 manufacturing company global dari 23 negara, menunjukkan bahwa digital champion mengimplementasikan full digital technology yang mendorong flexibility , resilience dan mengurangi cost melalui otomatisasi pabrik.
“Hasil survei menunjukkan 10 persen perusahaan yang mengimplementasikan full digitalisasi. Sedangkan sebanyak 66,6 % mengimplementasikan secara partial atau berada pada fase awal digitalisasi,” kata Elisa Kusrini.
Selanjutnya, Elisa Kusrini menjelaskan berdasarkan riset PwC 2023, ada sejumlah ketrampilan yang harus dimiliki tenaga kerja. Survei terhadap Tenaga Kerja Global Harapan dan Ketakutan tahun 2023 telah merinci sikap dan perilaku hampir 54.000 pekerja di 46 negara dan wilayah.
Menurut Forum Ekonomi Dunia, kata Elisa Kusrini, pengusaha memperkirakan 44% keterampilan pekerja akan terganggu dalam lima tahun ke depan. Hanya 36% responden secara keseluruhan sangat setuju atau cukup setuju bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam pekerjaan mereka akan berubah secara signifikan dalam lima tahun ke depan. “Hanya 43% mengatakan bahwa mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka akan berubah. berubah sama sekali selama rentang itu,” kata Elisa. (*)