YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prof Dr Is Fatimah, SSi, MSi, Dosen dan juga Ketua Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universias Islam Indonesia (FMIPA UII) kembali masuk ke jajaran ‘Top 2% World Ranking Scientists.’ Ia menjadi satu dari 58 ilmuwan Indonesia terpilih yang berasal dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi dalam pemeringkatan tahunan Stanford University.
“Saya pribadi dari awal memilih peta jalan penelitian yang memang berbasis sumber daya alam Indonesia. Berangkat dari bidang ilmu kimia saya yang merupakan basic science, saya menggali berbagai permasalahan penelitian itu didorong harapan suatu saat hasilnya dapat diterapkan dengan dukungan ilmu lain,” kata Is Fatimah, Guru Besar Bidang Ilmu Kimia UII tersebut di Yogyakarta, Senin (8/11/2021).
Lebih lanjut, Is Fatimah mengatakan pentingnya kolaborasi antar peneliti untuk mencapai tujuan bersama. Menurutnya, kolaborasi dapat mengatasi hambatan keterbatasan instrumentasi yang selama ini menjadi kendala peneliti Indonesia.
“Dalam dua tahun terakhir saya memang lebih banyak berkolaborasi dengan kolega-kolega yang ada di luar negeri terutama untuk sharing facility. Tampaknya memanfaatkan kolaborasi yang positif itu sangat penting untuk membangun ide-ide pengembangan keilmuan,” kata Is Fatimah.
Fokus penelitian Is Fatimah dalam bidang material, nanoteknologi, energi, mesin dan transportasi. Tercatat ada empat paten inventor nasional yang didaftarkan atas namanya. Karena itu, tidak mengherankan jika tahun ini pun Is Fatimah berhasil mempertahankan predikat ilmuwan berpengaruh dunia yang diperolehnya tahun lalu.
Hingga tahun 2021, Is Fatimah berhasil mengantongi setidaknya 1.304 sitasi, 14 indeks-h Scopus, dan 17 indeks-h Google Scholar. Selain itu, ia juga giat menulis, dengan karya sembilan judul buku, 20 judul riset, dan lebih dari 115 jumlah publikasi ilmiah.
Prestasi Is Fatimah ini menjadi kado spesial bagi UII karena diperoleh hampir bersamaan dengan peringatan Hari Penemu yang jatuh tiap tanggal 9 November. Is Fatimah telah lama dikenal sebagai sosok yang tekun meneliti bidang ilmunya. Ia pun juga rajin mempublikasikan berbagai hasil penelitian dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional serta mendaftarkan paten temuannya.
Is Fatimah optimis ke depan UII memiliki potensi besar untuk memasukkan nama-nama baru para penelitinya dalam daftar ‘Top 2% World Ranking Scientists.’ “Mengingat saat ini banyak dosen muda di UII, dan juga yang sebentar lagi pulang dari studi lanjut. Saya yakin dalam 10 tahun ke depan akan banyak peneliti-peneliti dosen dari UII yang masuk kategori tersebut. Aamiin,” harapnya.
Pemeringkatan ini diolah berdasarkan publikasi bereputasi oleh tim peneliti Stanford University. Mereka terdiri dari Prof John Ioannidis, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack. Pihak Stanford University menghitung jumlah sitasi publikasi peneliti yang tidak termasuk sitasi oleh diri sendiri (non self-citation).
Kelompok 2% ilmuwan dalam daftar adalah nama-nama yang karyanya paling banyak dikutip dalam jurnal-jurnal ilmiah dunia. Sebanyak 159.648 ilmuwan ini karyanya menjadi rujukan favorit dari para peneliti lain di seluruh dunia.
Sementara Rektor UII, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD menyambut positif pencapaian Is Fatimah. “Keluarga besar UII bersyukur atas kembali masuknya Prof Is Fatimah sebagai ‘Top 2% World Ranking Scientists.’ Ini adalah efek, bukan tujuan, dari ketekunan mengerjakan pekerjaan rumah sebagai dosen. Utamanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Saya berharap, capaian ini menjadi sumber energi positif yang menyebar dan menginspirasi yang lain,” kata Fathul Wahid.