YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prof Dr rer nat Nuryono, Ketua Himpunan Kimia Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HKI DIY) mengharapkan agar ahli kimia selalu menjalin komunikasi yang inten. Sehingga ahli kimia bisa memberikan kontribusi ilmu kepada masyarakat lokal, nasional, hingga global.
Pesan Prof Nuryono disampaikan pada diskusi “Wonderful Chemistry for Brighter Future” yang digelar Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) Yogyakarta, Rabu (16/2/2022). Diskusi secara blanded (offline dan online) ini menghadirkan pembicara Prof Dr Is Fatimah, SSi, MSi, Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII dan Khoiria Oktaviani SSi, SIP, MEng, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Diskusi ini merupakan networking global antara UII dan International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) Global Women’s Breakfast. “Ini merupakan salah satu contoh aksi ahli kimia dalam sharing ilmu dan informasi,” kata Nuryono.
Ahli kimia, kata Nuryono, wajib melakukan eksperimen agar bisa mendapatkan teori baru dan fakta atau realita. Hasilnya, kemudian dikomunikasikan terhadap ahli kimia dan diaplikasikan pada masyarakat.
Dekan FMIPA, Prof Riyanto SPd, MSi, PhD, mengapresiasi kaum perempuan yang telah menyelenggarakan diskusi ini. Sebab tugas perempuan yang sudah banyak, tetapi masih melaksanakan pengembangan ilmu. “Tugas ibu-ibu itu mengurus suami, dan anak. Tetapi masih merelakan diri bertugas di bidang science, khususnya kimia,” kata Riyanto.
Sedang Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD mengatakan di masa pandemi Covid-19, tugas perempuan semakin bertambah. Terutama pada saat work from home (WFH), tugas kantor di bawa ke rumah. Sehingga seorang perempuan harus bisa membagi waktu antara mengurus suami, anak dan menyelesaikan pekerjaan kantor.
“Di masa pandemi, tugas seorang perempuan sangat berat. Mulai mata hari terbit hingga mata suami terpejam. Sehingga berdasarkan penelitian, produkfivitas perempuan mengalami penurunan,” kata Fathul.