YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prof Dr Suyadi, MPdI, Ketua Program Studi (Prodi) Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) menegaskan mahasiswa tidak hanya pandai menulis jurnal. Tetapi harus bisa menulis di media massa agar ide yang dimiliki bisa dibaca dan mudah dipahami masyarakat luas.
Prof Suyadi mengemukakan hal tersebut pada sambutan pembukaan Workshop bertajuk “Prodamat: Pemberdayaan Umat dan Publikasi pada Media Massa,” yang diselenggarakan di Kampus 2 UAD Yogyakarta, Senin (20/5/2024). Workshop menghadirkan narasumber Jayadi Kasto Kastari (Redaktur SKH Kedaulatan Rakyat), Rizki Putra Dewantoro (Managing Editor Suara Muhammadiyah), dan Dr Betty Mauli Rosa Bustam, MA (Dosen MPAI UAD).
Lebih lanjut Suyadi mengatakan ibu-ibu PKK memiliki minat yang rendah untuk membaca jurnal ilmiah. “Ibu-ibu PKK tidak akan membaca artikel ilmiah. Karena itu mahasiswa tidak hanya bisa menulis di jurnal akademik, tetapi juga bisa menulis di media massa,” kata Suyadi.
Suyadi mengharapkan mahasiswa MPAI tidak hanya bisa menulis jurnal ilmiah, tetapi juga bisa menulis untuk media massa. Tulisan yang dimuat di media massa akan mudah dipahami masyarakat luas dan bisa meningkatkan literasi serta pemahaman tentang keagamaan.
Workshop ini, tambah Suyadi, juga untuk mendorong mahasiswa agar aktif dalam program-program pemberdayaan masyarakat. Di antaranya, mengajar langsung di TPA (Taman Pendidikan Alquran). “Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi lebih nyata dalam memajukan pendidikan agama di masyarakat,” kata Suyadi.
Pembekalan seperti workshop kali ini, kata Suyadi, merupakan uapaya Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam UAD untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik. Tetapi alumni MPAI juga aktif dan berpengaruh dalam masyarakat melalui tulisan-tulisan yang inspiratif dan informatif.
Sementara Jayadi Kasto Kastari, memberikan pemaparan tentang cara menulis siaran pers yang efektif menggunakan teknik piramida terbalik. Hal yang paling penting harus diletakkan pada alinea pertama atau disebut lead. “Teknik ini membantu pembaca untuk langsung memahami inti dari berita yang disampaikan, sehingga lebih menarik perhatian dan informatif,” kata Jayadi.
Rizki Putra Dewantoro, menyampaikan setiap media massa memiliki keunikan masing-masing. Selain itu, setiap media memiliki audiens dan karakteristik yang berbeda. Karena itu, penulis harus memahami karakteristik media yang akan dituju. “Dengan memahami karakteristik media, mahasiswa dapat menyesuaikan gaya penulisan mereka agar lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiens yang beragam,” kata Rizki.
Betty Mauli Rosa Bustam, menekankan pentingnya mahasiswa memiliki publikasi di media massa. Betty juga mengajak mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam penulisan artikel yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Publikasi di media massa bukan hanya meningkatkan visibilitas akademik, tetapi juga memperluas jangkauan pengaruh keilmuan kita,” kata Betty. (*)
Penulis : Andi Musthafa Husain. Mahasiswa MPAI UAD
Editor : Heri Purwata