Program Wirausaha Merdeka UGM Lahirkan 40 Inovasi Mahasiswa

WMK UGM
Penutupan Program Wirausaha Merdeka (WMK) UGM. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Wirausaha Merdeka (WMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menelorkan 40 produk inovasi mahasiswa di berbagai bidang. Program WMK dilaksanakan selama kurang lebih 18 pekan diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan ditutup Jumat (8/12/2023).

Ketua Pelaksana WMK UGM, Dr Hempri Suyatna, SSos, MSi, ketika menyampaikan laporan pelaksanaan WMK di UGM pada Closing Ceremony WMK 2023, di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Keempat puluh inovasi produk tersebut berasal dari 11 kelompok di bidang kuliner, sembilan kelompok di bidang digital, dan 10 kelompok di bidang industri kreatif. Berikutnya, lima kelompok di bidang agribisnis, empat kelompok di bidang jasa dan layanan, serta satu kelompok di bidang ekonomi sirkular.

WMK UGM 2023, kata Hempri, menjunjung tema ‘Be innovative entrepreneur.’ Tema ini memiliki makna mahasiswa diharapkan dapat menjadi wirausahawan yang inovatif dan kreatif dalam mengembangkan usaha. Peserta Program WMK UGM sejumlah 251 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Rangkaian kegiatanWMK meliputi Pre Immersion, Immersion, dan Post Immersion.

Pada proses Pre Immersion, kata Hempri, mahasiswa menerima berbagai materi wirausaha dasar untuk mempersiapkan mereka ke dalam proses wirausaha. Setelah mendapatkan materi dasar, mahasiswa mempersiapkan prototipe usaha pada proses Immersion. Pada tahap ini, mahasiswa didampingi oleh 20 DPL dan 20 mitra dalam berbagai bidang yang memberikan capaian materi dan pendampingan hingga terbentuk prototipe.

Selanjutnya, proses Immersion, melahirkan 40 inovasi produk mahasiswa yang berkualitas. Produk tersebut akan mendapat dukungan dengan pengembangan pada proses post immersion. Di antaranya, kegiatan feasibility study, pemaparan materi copywrite, strategi persuasif dan pitching, branding, pengembangan produk, serta marketing.

“Terima kasih bagi para peserta WMK yang telah mengikuti seluruh program hingga akhir dengan maksimal. Jangan lupa untuk selalu mengimplementasikan konsep berwirausaha dengan mengabdi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dimanapun kalian berada,” harap Hempri.

Salah satu mahasiswa peserta WMK dari Universitas Negeri Surabaya, Rafi Bagus mengaku senang mengikuti kegiatan WMK di UGM. Ia berharap ke depan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari selama mengikuti program WMK dapat diimplementasikan di kehidupan selanjutnya, khsusunya terkait wirausaha.

“Selama mengikuti WMK sangat menyenangkan karen banyak ilmu yang didapat dan dipelajari. Harapannya nantinya bisa diterapkan selepas program berakhir, khususnya terkait wirausaha,” kata Rafi Bagus.

Pada penutupan WMK di UGM digelar talkshow bertajuk Strategies for Adapting for Establish Sustainable Business. Talkshow menghadirkan dua pembicara yakni Nur Hidayah Rasyid selaku CEO Daya Coorporation dan Muhammad Andriza Syarifudin selaku CEO Nusa Berdaya Indonesia. Keduanya membagian pemaparan tentang keuangan, bisnis, serta keberlanjutan dalam berwirausaha. (*)