YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Dr Benedictus Renny See, SH, SE, MH berpesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) hendaknya mempersiapkan diri secara matang. Terutama penguasaan bahasa asing dan mental hidup di negara lain.
Rektor UP45 mengemukakan hal itu pada Talkshow IISMA 2022 yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (8/3/2022). IISMA merupakan program Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mobilisasi mahasiswa agar bisa kuliah di luar negeri.
Talkshow diikuti lima perguruan tinggi yaitu Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta, UII, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), dan Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali. Talkshow menghadirkan pembicara R Rachmat A Sriwijaya ST, MT, DEng, Ketua IISMA 2022 Kemendikbudristek; Andi R Wijaya, ST, MSc, Lic, PhD, Wakil Ketua IISMA 2022 Kemendikbudristek; Fakhri Chiffari, mahasiswa UGM alumni IISMA dari Boston University Amerika Serikat; dan Ahmad Priyansyah, mahasiswa UII alumni IISMA dari the University of Sussex Amerika Serikat.
Lebih lanjut Renny See mengatakan IISMA merupakan program yang bagus dan sangat penting. “Karena itu, persiapkan kemampuan bahasa asing saudara, mental. Saudara di sana bukan atas nama pribadi, universitas, tetapi mewakili negara/bangsa Indonesia. Tentunya, saudara di sana wajib mencerminan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia,” tandas Renny See.
Sedang Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD, mengatakan IISMA memberi kesempatan bagi mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk lebih mudah menjadi warga global. IISMA merupakan salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek.
“Sangat sayang, jika kesempatan ini disia-siakan. Sebab saat ini, batas antar negara semakin kabur dan warga global ke depan menjadi satu-satunya warga dunia,” kata Fathul Wahid.
Menurut Fathul Wahid, ada banyak karakteristik yang dikembangkan IISMA. Di antaranya, kemampuan berbahasa asing, pemahaman multi kultural, dan jaringan. Kemampuan berbahasa asing ini merupakan kunci untuk bisa berkomunikasi dengan mahasiswa, dosen, dan masyarakat di perguruan tinggi yang dituju. Sedang pemahaman multi kultural agar mahasiswa mengenal budaya berbagai bangsa.
“Meskipun batas antar negara kabur, tetapi perbedaan antar bangsa itu nyata ada. Dan kita bisa hidup dalam harmoni, jika kita saling paham, saling mengerti, dan saling menghormati,” kata Fathul.
Selanjutnya, mahasiswa peserta IISMA wajib membangun jaringan internasional. Sebab pengalaman selama mengikuti IISMA yang enam bulan merupakan waktu yang sangat singkat. Sebab program ini baru sebatas membuka wawasan internasional mahasiswa.
“Saya berharap mahasiswa setelah mengikuti IISMA dapat membangun jaringan internasional. Enam bulan itu hanya membuka wawasan. Tetapi kalau itu dikelola dengan baik akan membuka jaringan luar biasa,” tandas Fathul.
Sementara R Rachmat A Sriwijaya mengatakan pendaftaran program IISMA 2022 mulai Sabtu (12/3/2022). IISMA merupakan program mobilitas internasional mahasiswa Indonesia untuk mengikuti proses pembelajaran di perguruan tinggi terbaik dunia.
“Tujuannya untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensi mahasiswa Indonesia di dunia nyata sesuai dengan minat dan cita-cita. Pada tahun 2022, IISMA akan membuka kuota sebanyak 1.100 mahasiswa dan pemberangkatan akan dilaksanakan di bulan Agustus,” kata Rachmat.