YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. menilai terpilihnya Prof. Dr. H. Moch. Machfud, MD., SH., SU. sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) akan memperkuat posisi Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Prof Mahfud yang memiliki pengalaman komplet sebagai eksekutif, legislatif, maupun yudikatif akan memuluskan jalan Ganjar Pranowo menuju kursi Presiden.
“Saya bersahabat dengan Prof Mahfud puluhan tahun sampai saat ini dan mengenalnya cukup mendalam. Sekarang di samping sama-sama dosen UII juga sama-sama mengurus Universitas Widya Mataram (UWM),” kata Edy Suandi Hamid, Rabu (18/10/2023).
Mahfud, kata Edy, terpilih sebagai Cawapres Ganjar, di tengah suara pro-kontra penurunan syarat batas minimal usia Cawapres/syarat khusus minimal pernah atau sedang menjabat kepala daerah. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) itu memberikan banyak keuntungan bagi Ganjar menuju kursi Presiden. “Jalannya menjadi lebih mulus dengan memilih pasangan Prof Mahfud, yang memiliki pengalaman komplet sebagai eksekutif, legislatif, maupun yudikatif,” kata Edy.
Menurut Edy, bukan hanya itu nilai tambah Mahfud MD bagi Ganjar. Sebab Prof Mahfud juga merupakan sosok yang paham dan sekaligus praktisi bidang pendidikan. Mahfud MD juga ahli agama dengan pandangan yang moderat dan bisa diterima oleh sebagian besar umat Islam, serta penganut agama lainnya. “Ini modal besar yang dibutuhkan bangsa ini, yang pendidikan masih relatif tertinggal serta, juga menjaga harmoni antar berbagai kelompok keagamaan masyarakat,” tandas Edy
Lebih dari itu, tambah Edy, semua orang melihat Mahfud MD sebagai sosok yang tegas, dan bersih, tidak tersandera oleh masalah apapun. “Orang susah mencari kartu mati Prof Mahfud sehingga jika nanti bersama Ganjar terpilih sebagai Presiden-Wapres, maka bisa lebih independen membuat kebijakan,” ujarnya.
Mahfud MD tidak bisa ditekan, dan diancam apapun, karena statusnya sangat bersih, dan juga sangat sederhana untuk pejabat selevel dia. “Mudah-mudahan Parpol pengusung juga nanti tidak masuk terlalu jauh atau mengintervensi yang bisa mengganggu pasanagan ini kalau terpilih nanti, dalam melaksanakan amanah rakyat,” harap Edy.
Lantas bagaimana potensi keterpilihannya? Walau hadangan berat dari dua calon lain, terutama Prabowo, namun peluang untuk unggul samgat besar. Jika Prabowo sampai memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon, maka ini bisa kontraproduktif bagi Prabowo.
Kata Edy, kalangan menengah atas, dan terdidik yang tadinya bersimpati pada Prabowo, bisa beralih ke Calon Presiden-CalonWakil Presiden yang lain. Ini karena persepsi publik yang muncul, walau keputusan itu legal, perubahan persyaratan Cawapres ini by design untuk mengantarkan putra sulung Presiden menjadi Cawapres. “Ini bisa menggerogoti suara Prabowo, dan pemilihmya beralih ke Ganjar-Mahfud,” katanya. (*)