Romusa, Alat Peraga Belajar Aksara Jawa

Siswa SD sedang bermain Romusa Katulistiwa karya Mahasiswa UM Magelang. (foto : istimewa)

MAGELANG, JOGPAPER.NET — Empat mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (Prodi PGSD FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang berhasil menciptakan alat peraga belajar Bahasa Jawa. Alat peraga tersebut diberi nama ‘Romusa Katulistiwa’ yang merupakan singkatan dari ‘Roti Muter Kadaluwarsa Kanggo Tulis Tinulis Aksara Jawa.’

Keempat mahasiswa tersebut adalah Febri Kalingga Atriyanto, Dyas Anggraini Pandanwangi, Isnaeni Ulfa dan Ira Aulia Sudiawati. Karya empat mahasiswa yang berada di bawah bimbingan Galih Istiningsih, MPd berhasil lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2018 yang akan digelar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Bacaan Lainnya

Menurut Ketua Kelompok, Febri, ide pembuatan Romusa Katulistiwa berawal dari permasalahan di SDN Sriwedari 2 dan potensi dari Hotel Manohara di Borobudur. “Permasalahan di SDN Sriwedari 2 yaitu rendahnya kemampuan menulis aksara Jawa yang merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Bahasa Jawa,” kata Febri di Magelang, Selasaa (7/8/2018).

Sedang di Hotel Manohara Borobudur banyak sisa roti tawar yang kadaluarsa dan tidak digunakan. “Kami mengolah roti tawar kadaluwarsa itu menjadi clay atau ‘malam’ berwarna kuning dan hijau,” jelas Febri

Cara bermainnya, kata Febri, clay atau ‘malam’ digunakan bersama papan putar lapis tiga berbentuk lingkaran menyerupai jam dinding. Dalam papan tersebut sudah tertera huruf-huruf Jawa. Ketika papan Romusa Katulistiwa diputar  jarum jam akan menunjuk ke salah satu aksara Jawa. Selanjutnya, siswa diminta membentuk aksara Jawa dengan clay sesuai aksara  yang ditunjuk jarum jam,  lalu aksara Jawa tersebut ditempelkan  pada media itu.

“Dengan metode tersebut siswa dengan mudah dapat mengingat aksara Jawa yang dibentuknya tadi. Setelah menggunakan metode tersebut, kemampuan menulis aksara Jawa para siswa dapat meningkat,” ujar Febri bangga.

Febri berharap Romusa Katulistiwa akan lebih bermanfaat untuk mempermudah proses pembelajaran Bahasa Jawa. Ia juga berharap agar proposal Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) ini mendapatan kesuksesan di PIMNAS. Romusa Katulistiwa merupakan salah satu dari tiga proposal dari UM Magelang yang lolos ke PIMNAS.