Penghobi kicauan burung peliharaan, sering disebut sebagai kicau mania. Kicau mania juga sering mengadakan kontes, lomba dan diskusi konservasi burung. Seiring dengan mulai diizinkannya berkerumun paska PPKM Pandemi Covid 19, kegiatan kontes burung mulai marak kembali. Di Yogyakarta lebih dari 40 event organizer yang menyelenggarakan lomba dan kontes burung secara rutin bergantian setiap hari, dengan besaran hadiah hingga puluhan juta rupiah.
Seiring dengan menjamurnya kegiatan kicau mania di Yogyakarta, menjadikan banyak benturan jadwal kegiatan yang berdampak animo kicau mania terpecah, sehingga jumlah peserta lomba menurun drastis di setiap gelaran di Yogyakarta. Dari permasalahan ini, dibentuklah Forum Silaturahmi Kicau Mania Yogyakarta (FSKMY), pada Rabu 21 Desember 2023, di Rumah Makan Pring Sewu, Sleman.
Panitia pembentukan FSKMY, menghadirkan 3 narasumber sebagai pemantik untuk menyemangati perwakilan EO di Yogyakarta. Narasumber pertama sekaligus pembuka, Harda Kiswaya yang juga merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman.
“Mari galang kebersamaan kicau mania untuk mendukung konservasi, sehingga semangat ini perlu didukung untuk menjaga keseimbangan alam. Jadi bukan sekedar hobi burung berkicau tapi mendukung upaya pelestarian burung berkicau. Upaya konservasi harus terus dipertahankan,” kata Harda.
Narasumber kedua, Ipan Pranashakti yang pernah menjadi ketua PBOJ (Pasar Burung Online Jogja Jateng) media jual beli burung secara online dengan anggota kurang lebih 100.000 seluruh Indonesia memberikan bahan diskusi pemantik
“Perlu adanya sistem informasi yang terbuka untuk menjembati informasi para EO, dengan pengembangan media online, agar jadwal lomba, latihan bersama dan latihan prestasi burung kicau, terpantau 1 tahun ke depan. Siapapun dimanapun bisa memantau jadwal legiatan kicau mania, sehingga ketika terjadi benturan jadwal bisa disepakati bersama melalui forum. Selain itu media online juga menjadi wajah kegiatan bagi EO yang terdaftar di FSKMY, boleh melakukan promosi, sebar brosur, liputan kegiatan dan publikasi daftar juara. Jangan sampai ada fitnah, konflik hanya karena miskomunikasi. sehingga perlunya ada media informasi bersama,” ujar Ipan, yang pernah juga terlibat dalam penyelenggaraan lomba dan penasehat di beberapa komunitas kicau mania di Yogyakarta.
Paparan terakhir dari Widhie Arie Sulistyo, seorang pengacara yang juga menggeluti penyelenggaraan kontes burung di Yogyakarta
“Perlunya EO memperhatikan aspek hukum, misal perizinan dan aturan penyelenggaraan lomba. Jangan sampai kegiatan kicau mania, justru menjadi awal masalah dan berdampak pelanggaran hukum. Baik panitia dan peserta,” kata Widhie yang merupakan lulusan Fakultas Hukum dari perguruan tinggi swasta ternama di Yogya.
Setelah paparan narasumber, diteruskan dengan pembentukan Forum Silaturahim Kicau Mania Yogya ditandai dengan pemilihan ketua dan wakil ketua. Hasil musyawarah, terpilih Lilik Nuryahya, sebagai Ketua dan Bayu sebagai wakil ketua FSKMY.
“Saya berpegang pada komitmen untuk memajukan kicau mania Yogya agar persaudaraan dan guyub rukun sesama EO tercapai. Mengingat mulai dari hari Senin hingga Minggu kegiatan lomba dan latihan bersama kontes burung mulai padat dan perlu ditata kembali berdasar kesepakatan bersama sesama EO. Dengan menjunjung rasa persaudaraan semoga penyelenggaran kegiatan menjadi lebih kondusif dan berujung pada perbaikan ekonomi para penyeleggara lomba dan latihan bersama kicau mania, ” ujar Lilik penuh semangat. (IPK)