YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Yogyakarta mengembangkan Soft skills Training and Recharging (STAR) Program. Program STAR ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan soft skills bagi seluruh mahasiswa FEB UGM.
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bayu Sutikno, SE, MSM, PhD, mengungkapkan hal tersebut di Yogyakarta, Selasa (6/8/2024). Program STAR dirancang untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan non-akademis dalam kerangka Assessment, Support, and Challenge (ASC).
FEB UGM, lanjut Bayu, melakukan assessment pada saat mahasiswa pertama kali masuk kuliah. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memetakan kebutuhan serta kemampuan masing-masing mahasiswa. Mereka diberikan challenge yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan dan aktivitas yang dirancang untuk menjawab tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran.
“Kampus ini adalah rumah kedua bagi mahasiswa. Arena di mana mahasiswa mengembangkan dirinya selain di rumah bersama orang tua dan masyarakat. Oleh sebab itu, FEB UGM berupaya mendukung dan memfasilitasi pengembangan soft skill mahasiswa melalui STAR Program,” kata Bayu.
Pengembangan STAR Program, kata Bayu, dilakukan FEB UGM sebagai salah satu upaya menumbuhkembangkan calon pemimpin masa depan dalam bidang ilmu ekonomika dan bisnis yang berwawasan keberlanjutan. STAR Program ini menjadi payung kegiatan bagi mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana di 14 Program Studi (Prodi) FEB UGM yang diselenggarakan secara sistematik dan terjadwal pada setiap semesternya.
“Khusus untuk program sarjana, kita buat program STAR LEAD (Soft skills Training and Recharging Leadership Exploration and Development). Hal ini sejalan dengan misi FEB UGM untuk menumbuhkembangkan pemimpin masa depan. Dengan program ini mahasiswa tidak hanya terlengkapi dengan hard skills namun juga soft skills untuk karir di masa mendatang,” jelas Bayu.
Mahasiswa program sarjana FEB UGM wajib mengikuti delapan tema STAR LEAD mulai dari semester satu hingga semester lima. Kedelapan tema tersebut adalah Study Life Balance, Critical Thinking, Presentation Skill, Writing Skill: Antiplagiarism, Leadership and Negotiation Skill, Writing Skill: Academic and Reference Manager, Personal Branding, dan Interview Skills.
“Delapan tema STAR LEAD tersebut disusun melalui kolaborasi antara program studi sarjana yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi yang disesuaikan dengan kebutuhan profil lulusan dan kesesuaian dengan tujuan kompetensi masing-masing program studi,” katanya.
Program pengembangan soft skill tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa program sarjana saja, tetapi juga bagi mahasiswa program pascasarjana FEB UGM. Beberapa program yang dikembangkan antara lain Leadership Enhancement and Acceleration Program (LEAP) di program Magister Manajemen (MM), Guest Lecturer, Orientation, Writing Excellence, Sharing Session and Training (GO WEST) di program Magister Akuntansi (MAKSI), serta Soft Skills Training and Recharging for Leaders in Economic Development (FLEET) di program Magister Ekonomika Pembangunan (MEP). Berikutnya, Researcher’s Enrichment Program (REACH) di program Magister Sains dan Doktor.
Sementara Kepala Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM UGM, Arizona Mustikarini, PhD., menjelaskan STAR Program merupakan sebuah inovasi program pengembangan softskills. Program ini bertujuan untuk mendorong peningkatan potensi serta kapabilitas mahasiswa FEB UGM.
Sehingga, mereka dapat menjadi pemimpin masa depan yang mampu memberikan impak kepada masyarakat. “Selain sejalan dengan misi dan visi FEB UGM, STAR Program juga disusun sesuai dengan tujuan kompetensi yang ada di masing-masing prodi,” kata Arizona.
Arizona menjelaskan STAR Program memiliki kerangka evaluasi yang bersifat terstruktur dan sistematis sebagai upaya untuk memastikan kesesuaian dan ketercapaian tujuan kompetensi. Ia mencontohkan pada STAR LEAD Program terdapat tiga jenis evaluasi untuk melihat kesuksesan sesi STAR LEAD yang diberikan kepada mahasiswa, yaitu evaluasi reaksi, evaluasi pembelajaran, dan evaluasi perilaku.
Evaluasi reaksi merupakan evaluasi untuk melihat bagaimana persepsi mahasiswa terkait keefektifan dan kebermanfaatan pelatihan soft skills yang diberikan baik dari sisi materi, aktivitas, dan teknis pelaksanaan. Berikutnya, evaluasi pembelajaran untuk mengukur seberapa besar mahasiswa mendapatkan tambahan pemahaman dari proses pembelajaran atas materi soft skills yang diberikan.
Evaluasi pembelajaran ini dilakukan melalui pre-test dan post-test bagi mahasiswa yang mengikuti pelatihan untuk mengetahui perkembangan yang telah dicapai. Selanjutnya, evaluasi perilaku untuk melihat perubahan sikap dan perilaku mahasiswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan setelah mengikuti pelatihan. “Harapannya dengan asesmen yang komprehensif ini, STAR Program yang dikembangkan FEB UGM menjadi relevan dan memiliki impak,” harap Arizona. (*)