JAKARTA, JOGPAPER.NET — Tim Dosen Program Studi Teknik Industri, Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk meningkatkan kompetensi karyawan di PT Rheima Auto Presisi Indonesia. Sistem pengelolaan Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak pada industri penyediaan suku cadang automotif ini masih tradisional.
Menurut Ketua Tim PkM UMB, Sri Kaidah SP, Msi, PT Rheima Auto Presisi Indonesia yang berlokasi Jl Niaga Raya, Kawasan Jababeka, Cikarang ini menghadapi permasalahan meningkatkan produktivitas dan kepuasan konsumen. “Mitra menginginkan pelatihan bagi 15 karyawan dan staf perusahaan,” kata Sri Kaidah di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Lebih lanjut Sri Kaidah menjelaskan pelatihan memberikan pengetahuan pada IKM dalam menjalankan tiga kegiatan operasional usaha. Pertama, penerapan Standar Operasional Perusahaan (SOP). Kedua, penerapan 5S (Seiri-ringkas; Seiton-rapi; Seiso-resik; Seiketsu-rawat; Shitsuke-rajin). Ketiga, penerapan pengendalian kualitas produk dengan Seven Tools of Quality.
Penerapan Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang dibawakan Sri Kaidah SP, M.Si. Kemudian penerapan 5S (Seiri-ringkas; Seiton-rapi; Seiso-resik; Seiketsu-rawat; Shitsuke-rajin) disampaikan Anggi Fitria, STP, MT. Sedang sosialisasi penerapan pengendalian kualitas produk dengan Seven Tools of Quality dibawakan Nyimas Desy Rizkiyah, SST, MT. Pelatihan ini juga dihadiri anggota Tim Dosen PkM, Jakfat Haekal, ST, MT, PhD dan Titia Izati, SSi, MSc.
PkM Dosen UMB ini, kata Sri Kaidah, memiliki tiga tujuan. Pertama, membantu mitra memberikan pengetahuan dalam penerapan sistem kerja operasional (SOP). Kedua, memberi pengetahuan mitra dalam menangani produk rejeck yang terkait dengan keluhan konsumen. Ketiga, memberi pengetahuan mitra dalam memantau kualitas produk.
“Harapan kegiatan ini agar IKM mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan produktif. Selain itu, mereka mampu bersaing, serta memiliki keberlanjutan dalam bisnis,” kata Sri Kaidah.
Sementara Aziz Eko Musdiyanto, Ketua Mitra yang juga karyawan PT Rheima Auto Presisi Indonesia menyampaikan pentingnya pelatihan dan pembinaan pada karyawannya. Sebab selama ini pengetahuan karyawannya masih terbatas sehingga membutuhkan pencerahan dari ahlinya.
Aziz Eko Musdiyanto menjelaskan, setelah mengikuti pelatihan, karyawan mendapatkan ilmu untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Di antaranya, dalam operasional perusahaan, karyawan sudah dapat membuat SOP yang lebih terperinci dengan membuat detail kegiatannya. Kemudian dalam penyimpanan material, mereka sudah menderapkan 5S.
Karyawan, kata Eko, juga dapat menerapkan pengendalian kualitas dengan mendata reject dan menerapkan Seven Tools of Quality untuk solusi perbaikan. “Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,” kata Eko Musdiyanto.
Eko Musdiyanto sangat berterima kasih kepada Universitas Mercu Buana dan pihak perusahaan. Para Narasumber menyarankan agar dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan, baik skala kecil, menengah, maupun sudah besar, sikap konsistensi menjadi kunci utama.
“Sehingga diperlukan pedoman mengenai proses penyelengaraannya secara tepat, efisien dan cerdas, yang mana prefernsi konsumen menjadi tolak ukur yang penting. Kualitas produk dan pelayanan merupakan salah satu penilaian yang menjadi perhatian bagi para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM),” kata Eko.
Menurut Eko Musdiyanto, di zaman digitalisasi seperti sekarang ini sudah sepatutnya para pelaku IKM maupun UMKM mampu bersaing baik secara komparatif maupun secara kompetitif. Para pelaku IKM harus memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi kondisi apapun.
“Semoga kegiatan PkM yang dilakukan oleh Tim Dosen Universitas Mercu Buana Prodi Teknik Industri menjadi wadah positif dalam memberikan keilmuan bagi masyarakat dan industri,” harap Eko Musdiyanto. (*)