YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Indonesia Bangkit Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menciptakan inovasi untuk mendukung sektor pariwisata sehat di masa pandemi Covid-19. Sasarannya, Desa Ngoro-oro, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Inovasi ini dilaksanakan dengan kolaborasi empat disiplin ilmu yaitu Ilmu Kesehatan Masyarakat, Teknik Informatika, Psikologi dan Ekonomi. Program ini mendapat dana dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Sedang Tim UKM Indonesia Bangkit UAD terdiri Dr Surahma Asti Mulasari, MKes; Dr Fatwa Tentama, MSi; Herman Yuliansyah ST, MEng; Lu’lu’ Nafiati, SE, MSc; Sulistyawati, MPH; dan Tri Wahyuni Sukesi, MPH.
Dijelaskan Surahma Asti Mulasari, Tim selama tiga bulan (Oktober – Desember 2020) menciptakan inovasi-inovasi untuk mendukung sektor pariwisata di Desa Ngoro-oro. Inovasi-inovasi yang dilaksanakan di antaranya, pembentukan dan pengembangan sentra UKM ‘UKM Bangkit.’
Selain itu, pembuatan dan pengembangan teknologi informasi, sistem informasi dan media komunikasi untuk mendukung UKM Bangkit dan sektor pariwisata. Di antaranya, sistem informasi reservasi desa wisata, sistem informasi portal desa wisata, sistem informasi pengelolaan keuangan organisasi. Serta inovasi pembelajaran di lingkungan luar seperti wahana-wahana outbond sebagai paket wisata dan daya tarik wisata termasuk permainan-permainan tradisional.
Lebih lanjut Surahma mengatakan program-program UKM Indonesia Bangkit yang telah selesai dilakukan adalah koordinasi dan sosialisasi program, pelatihan keuangan penggiat wisata. Kemudian Forum Group Discussion (FGD) pembentukan UKM Bangkit yang mewadahi produsen, pembuatan jejaring produsen dan jejaring pemasaran, pelatihan kewirausahaan bagi anggotan UKM Bangkit.
“Pelatihan keuangan bagi pengurus UKM Bangkit, pelatihan web bagi pengurus UKM Bangkit, koordinasi pembentukan wahana wisata outbound, penentuan lokasi-lokasi pengembangan potensi wisata di Desa Ngoro-oro dan pelatihan diversifikasi makanan produk lokal,” kata Surahma Asti Mulasari.
Program UKM Indonesia Bangkit ini melibatkan beberapa pihak yaitu Dinas Pariwisata Gunungkidul; Kapanewon Patuk, Gunungkidul; Desa Ngoro-oro dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD.
Tim UKM UAD menyerahkan bantuan alat pendukung program UKM Indonesia Bangkit, Kamis (26/11/2020). Bantuan berupa peralatan adminitrasi kantor, peralatan multi media untuk membuat konten sosial media, peralatan diversifikasi makanan lokal, peralatan pendukung pemasaran digital, dan peralatan outbound serta wahana outbound.
Sedang anggota Tim UKM UAD, Fatwa Tentama mengatakan masih ada beberapa program yang harus diselesaikan dalam satu setengah bulan ke depan. Di antaranya, pelatihan pembuatan konten Sosmed, pelatihan keuangan, pembuatan wahana outbound, pelatihan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat,
“TOT outbound, pembentukan pengurus kelompok sadar wisata Desa Ngoro-oro, dan pelatihan penerapan pencegahan Covid-19 dalam pengelolaan wisata,” kata Fatwa Tentama.