YOGYAKARTA — Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan penandatanganan kerjasama dengan University of Groningen Belanda, Selasa (1/11/2016). Naskah kerjasama yang ditandatangani berupa Memoradum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara ASEAN Studies Center UGM dan Groningen Research Center for Southeast Asia and ASEAN.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Rektor UGM, Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhD dan President University of Groningen, Prof dr S (Sibrand) Poppema di Kampus UGM Yogyakarta. Diharapkan kerjasama ini dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin tingkat global.
Rektor UGM, Dwikorita Karnawati mengatakan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas UGM dalam mengejar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Banyak hal yang perlu dipelajari UGM untuk meningkatkan kualitas, terutama di bidang energi yang telah banyak dilakukan University of Groningen,” kata Dwikorita.
Sementara President University of Groningen mengungkapkan rasa bahagia dapat menjalin kerja sama dengan UGM. Sebelumnya, kedua universitas telah menjalin kerjasama 30 tahun yang lalu. Poppema mengaku senang menerima International Student dari Indonesia, khususnya UGM. Saat ini, universitas harus membekali mahasiswa international dengan pengalaman yang berguna di masa mendatang.
Peran universitas, kata Poppema, membentuk kedewasaan mahasiswa. Di masa datang, universitas tidak hanya melahirkan pemimpin untuk negaranya sendiri. “Universitas harus melahirkan pemimpin yang dapat menjadi pemimpin skala global untuk membangun kemajuan dunia,” ujar Poppema.
University of Groningen, lanjut Poppena, juga ingin menjadi universitas berskala global. Karena itu, kerjasama dengan UGM diharapkan mampu menjadi pintu University of Groningen untuk menjalin kerja sama dengan universitas di lingkungan ASEAN. “Sebaliknya, University of Groningen akan menjadi pintu bagi UGM untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Eropa,” kata Poppema.
Penulis : Heri Purwata