YOGYAKARTA — Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) membantu Asosiasi Kesenian Rakyat Borobudur (Askrab) mempromosikan melalui media sosial. Rabu (29/11/2017), enam pemuda Askrab dilatih untuk membuat promosi melalui media sosial, Facebook.
Dijelaskan Jerri Irgo, peneliti PPs FTI UII promosi Askrab tidak hanya dilakukan FTI tetapi bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Unesco. Bank Indonesia dan Unesco melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan Unesco berkonsentrasi untuk melestarikan seni dan budaya warisan leluhur.
Dalam pelatihan promosi melalui media sosial, lanjut Jerri Irgo, sengaja dipilih Facebook. Sebab media sosial ini sangat populer di masyarakat Indonesia sehingga diharapkan promosi Askrab akan mudah tersebar di seluruh Indonesia atau bahkan luar negeri.
Kesenian rakyat yang dikembangkan Askrab adalah kuda lumping, topeng ireng, kubrosiswo, dan jathilan. Kesenian rakyat ini telah memiliki jadwal pementasan dua kali pada hari Ahad di Tour Information Center (TIC) Borobudur, Jawa Tengah.
Pementasan yang hanya berlangsung setiap Ahad ini dinilai belum cukup sehingga perlu ada promosi untuk meningkatkan jumlah pementasan Askrab. “PPs FTI UII membantu untuk mempromosikan melalui media sosial,” ujar Jerri.
Sedang Dr R Teduh Dirgahayu ST MSc, Kepala Pusat Studi Sistem Informasi Enterprise UII mengatakan bantuan promosi ini diharapkan bisa memudahkan wisatawan domestik dan mancanegara mendapatkan informasi tentang destinasi pariwisata di Indonesia, hanya dengan satu jari. Manfaat lain, promosi melalui media sosial dapat meningkatkan akselerasi bisnis delapan kali lipat.
Pelatihan ini, kata Teduh, merupakan langkah menyusun peta informasi dan rekomendasi strategi konsep pemasaran berbasi teknologi informasi. “Strategi dasar media sosial adalah sarana internasi, maka berinteraksilah, jangan sekedar sebar iklan,” kata Teduh.
Lebih lanjut Teduh mengatakan media sosial dapat dengan cepat memperluas pengenalan brand/merek. Selain itu, juga dapat meningkatkan peluang penjualan dan mempererat kesetiaan pelanggan. “Namun perlu dipikirkan apa tawaran uniknya. Karena tawaran unik atau unique selling promotion sangat menentukan posisi tawar di pasar yang membedakan produk,” tandas Teduh.
Rektor UII, Nandang Sutrisno SH MH LLM PhD mengatakan pelatihan bagi pelaku industri kreatif ini merupakan impelementasi pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi wajib melakukan penelitian yang bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
“Adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton, tetapi harus terlibat di dalamnya. Agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi informasi, perguruan tinggi harus mendampinginya,” tandas Nandang.
Sementara Dian Nugraha, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah mengatakan bangga bisa bekerjasama dengan UII dan Unesco untuk Askrab. Selama ini pihaknya telah memberdayakan Askrab dengan pemberian fasilitas seperti pelatihan, pemberian dua perangkat gamelan perunggu (pelog dan slendro), dan lain-lain.
Adanya fasilitas itu, Askrab telah berani tampil pada even-even yang ada di Kabupaten Magelang. “Kelompok kerawitan Askrab telah berhasil menjadi juara dua pada lomba kerawitan se Kabupaten Magelang,” kata Dian.
adanya pandemi kegiatan askrab merosot tajam
dan sampai saat ini paska pandemi askrab masih mencoba merangkak
Perlu adanya uluran tangan
perlu adanya pendampingan yang lebih dari bidang pemasaran secara berkelanjutan
FTI UII perlu dikontak lagi, Mas. Agar ada kelanjutan