YOGYAKARTA — Membantu korban bencana alam tidak cukup sekali datang menyerahkan bantuan. Padahal kebutuhan bantuan korban bencana tidak hanya materi yang diserahkan sekaligus, tetapi butuh pendampingan untuk menyembuhkan trauma. Karena itu, program UII Yogyakarta dalam memberikan bantuan korban bencana alam dilakukan tiga tahap.
Demikian dikatakan Rektor UII Yogyakarta, Nandang Sutrisno SH, MHum, LLM, PhD kepada wartawan tentang sikap UII dalam merespon dampak bencana badai Cempaka dan siklo tropis Dahlia di Yogyakarta, Sabtu (2/12/2017). Tiga tahapan bantuan UII adalah Search and Rescue (SAR) dan evakuasi; assesment, layanan medis, dan distribusi bantuan; dan recovery.
Lebih lanjut Nandang yang didampingi Ir Agus Taufiq MSc, Wakil Rektor III mengatakan dalam memberi bantuan terhadap korban bencana alam, UII melakukan kolaborasi lintas disiplin ilmu yang diimplementasikan dalam tiga tahap bantuan. SAR merupakan kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah bencana alam.
Sedang evakuasi adalah tindakan memindahkan orang-orang yang terkena bencana atau yang berada dekat dengan daerah berbahaya ke tempat aman dan jauh dari zona berbahaya. Tujuannya agar korban atau orang-orang tidak terkena efek dari bencana tersebut.
“Semua kegiatan lapangan di Bawah Kendali Operasi (BKO) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Daerah Istimewa Yogyakarta. UII telah menerjukan Team SAR Mapala Unisi dan Resimen Mahasiswa Batalyon 8 (Menwa Yon 8 UII) ke titik kordinat yang membutuhkan,” kata Nandang.
Rabu (29/11/2017), Tim Search Rescue Unit (SRU) 1 UII diterjukan di Siluk Selopamioro dan Jejeran, Imogiri Barat, Kabupaten Bantul. Kemudian Kamis (30/11/2017), Tim SRU 2 diterjukan di Desa Dadirejo Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Jumat (1/12/2017), Tim SRU 3 diterjunkan di Bejing, Bejingharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul dan Payak Cilik dan Bintaran Wetan, Kecamatan Srimulyo, Kabupaten Bantul.
Sedangkan untuk tahap assesment UII telah menerjunkan Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) “HUMERUS” FKUII dan Tim Dokter Fakultas Kedokteran UII, Mapala Unisi dan Menwa Yon 8 UII ke titik kordinat di BKO BPBD.
“Untuk tahap recovery, UII masih menunggu informasi dan kordinasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Nandang.