YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Islam Indonesia (UII) dan Badan Pusat Statistik (BPS) meresmikan Pojok Statistik yang berada di dalam Perpustakaan UII. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD dan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, Selasa (13/9/2022).
Rektor UII mengatakan kehadiran Pojok Statistik akan membuka beragam peluang. Di antaranya, mahasiswa agen statistik bisa belajar banyak, mengembangkan dirinya, menguasai metode baru, meningkatkan kecakapan. Mahasiswa juga belajar bagaimana menafsirkan, membuat pemahaman baru atas data yang ada.
“Apalagi Pak Deputi (Setianto, red) mengatakan banyak data yang sudah dikumpulkan BPS. Itu bisa dianalisis lebih dalam lagi, lebih jauh, dan ujungnya data itu bisa menghasilkan kebermanfaatan,” kata Fathul Wahid.
Sedang Setianto mengatakan Pojok Statistik merupakan upaya untuk sosialisasi kegiatan statistik yang dilakukan BPS. Mahasiswa, akademisi bisa mengoptimalkan produk BPS terkait data-data dan diharapkan BPS bisa menyajikan data yang lebih baik lagi.
“Banyak data BPS yang dimanfaatkan untuk riset, kegiatan-kegiatan penelitian lainnya. Di setiap Pojok Statistik ada agen statistik (mahasiswa atau pegawai BPS), sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengeksplore data lebih banyak lagi,” kata Setianto.
Lebih lanjut Setianto mengatakan untuk bisa menyajikan data yang lebih baik, pihaknya memohon dukungan dari masyarakat. Mulai Bulan Oktober 2022, BPS akan melaksanakan pendataan Resosek (Regristasi Sosial Ekonomi) yaitu Sensus seluruh rumah tangga.
BPS akan mengumpulkan data-data yang terkait dengan sosial ekonomi rumah tangga, ketenagakerjaan, UMKM dan sosial ekonomi lainnya. Sensus akan dilaksanakan 15 Oktober – 15 November 2022. “Mohon bantuan rumah tangga yang didatangi petugas supaya bisa memberikan informasi yang sebenar-benarnya,” harap Setianto.
Sementara Sugeng Arianto MSi, Kepala BPS DIY mengatakan berdasarkan analisis layanan statistik tahun 2021, lebih dari 51 persen transaksi data BPS berasal dari lingkungan pendidikan. Sebanyak 47,9 persen dari segmen mahasiswa, 3,61 persen dari institusi/lembaga pendidikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya promosi yang intensif kepada segmen pengguna.
“Diperlukan suatu trobosan serta cara yang lebih interaktif yang mengusung konsep kreativitas, pendampingan intensif, serta tematik sesuai dengan karakter milenial generasi Z. Karena itu, lahir Pojok Statistik,” kata Sugeng.
Berdasarkan hal tersebut, BPS DIY bekerjasama dengan Program Studi Statistika FMIPA UII menyelenggarakan Pojok Statistik di Perpustakaan Moh Hatta. Pojok Statistik ini merupakan upaya BPS dalam mendekatkan pelayanan statistik kepada sivitas akademika.
Kehadiran Pojok Statistik, kata Sugeng, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa, akademisi, dalam memanfaatkan data, terutama official statistik yang dihasilkan BPS. Selain itu, Sugeng juga berharap Pojok Statistik dapat menjadi hub dan simpul yang dapat mengintegrasikan kegiatan perstatistikan di lingkungan perguruan tinggi, terutama di UII.
Pojok Statistik UII ini adalah ke 19 dari seluruh Indonesia. “Pojok Statistik UII menempati lokasi istimewa. Karena berada di dalam Perpustakaan dan dekat situs sejarah Candi Kimpulan. Mungkin satu-satunya perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” kata Sugeng. (*)