MAKALE — Tim dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Makassar merintis pemberdayaan ekonomi pesantren. Pesantren Pembangunan Muhammadiyah Tana Toraja dirintis sebagai pilot project pemberdayaan ekonomi.
“Program Pemberdayaan Pesantren tersebut dimaksudkan untuk membangun sumber daya santri pesantren agar bisa mandiri. Para santri tidak hanya melaksanakan dakwah, tetapi juga berusaha di bidang pengembangan ekonomi,” kata Drs Husni Yunus MPd, Sekretaris Pendidikan Ulama Tarjih (PUT) Unismuh Makassar, Senin (11/12/2017).
Tim dosen terdiri dari Husni Yunus, Dr Aziz Muslimin MPd, Hurriah Ali Hasan ME PhD dan Muhammad Ibrahim SPdI MPdI. Mereka didukung Imran K -mahasantri PUT Unismuh, menggelar workshop dengan tema “Model Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren” di Pesantren Pembangunan Muhammadiyah, Senin (11/12/2017).
Dijelaskan Husni, terpilihkan Pesantren Pembangunan Muhammadiyah Tana Toraja sebagai pilot project disambut gembira Wakil Direktur Pesantren Muhammadiyah Taana Toraja, Sudirman SPd MPd. Dia mengatakan bahwa pesantren yang diasuhnya memang sangat membutuhkan bimbingan dalam hal pengembangan potensi alam yang tersedia dan juga membangun motivasi siswa pesantren. Sudirman menyadari bahwa masa depan siswa tak hanya dibekali dengan ilmu di kelas, tetapi juga pengalaman lapangan yang dapat membangun kemandirian mereka.
Workshop yang dipandu Ibrahim tersebut diikuti siswa pesantren dan pengajar. Mereka mendapatkan pencerahan dari para pemateri. Husni Yunus menjelaskan tentang ilmu dalam pengolahan bahan alami pupuk kandang melalui materi Sistem Pemberdayaan Petani Terpadu. Sedang Azis Muslimin memberi motivasi kepada peserta untuk mengembangkan kreativitas di bidang ekonomi dalam materi Model Pemberdayaan Ekonomi Kreatif.
Hurriah Ali Hasan mengajak santri untuk berpikir out of the box dalam materi Manajamen Pengelolaan dan Pemasaran. Serta peserta mendapatkan ilmu pengelolaan ternak lebah dari Imran K.
Selain pengetahuan di bidang ekonomi kreatif, para santri juga mendapat pencerahan tentang belajar di luar negeri. Pencerahan ini disampaikan Aziz Muslimin yang memang telah memiliki pengalaman internasional. (Husni Yusuf)