YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Rektor Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta, Dr Benedictus Renny See, SH, SE, MH menegaskan di usia ke 58 tahun, universitas yang dipimpinnya terus berbenah. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjalankan program sesuai dengan anjuran Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Rektor mengemukakan hal tersebut saat melaksanakan Dies Natalis Universitas Proklamasi 45 ke 58 di Yogyakarta, Rabu (17/8/2022). Pada dies natalis kali ini sengaja dibarengkan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta didirikan pada tanggal 17 Agustus 1964 oleh Yayasan Universitas Proklamasi 45 dengan akta pendirian no. 26 tahun 1965.
“Saat ini, Universitas Proklamasi 45 sedang menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kita juga sedang membenahi kampus mengenai sarana dan prasarana, laboratorium, perpustakaan, dan hal-hal yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Benedictus Renny See.
Pada dies natalis kali ini, Rektor UP 45 berharap seluruh sivitas akademika dapat mengobarkan semangat Proklamasi 45 untuk kemajuan universitas. “Kita menyandang nama Proklamasi 45, jangan hanya nama, tetapi harus menjaga semangatnya. Semangat pantang menyerah, rela berkorban harus terus kita kobarkan. Itu harus kita tanamkan pada pribadi masing-masing dan kita bawakan dalam aktivitas kita sebagai apa pun di kampus Universitas Proklamasi 45 ini,” tandasnya.
Renny See mengatakan tidak berharap terlalu muluk-muluk, namun dengan semangat dies natalis ini ke depan seluruh komponen di UP 45 bisa bergandeng tangan. “Saya melihat masih banyak potensi, terutama dari adik-adik, dosen muda yang luar biasa. Begitu kita akan mensupport mendukung, bagaimana mereka sebagai generasi penerus nanti, bisa terus melanjutkan apa yang menjadi cita-cita perjuangan pendiri universitas,” kata Renny See.
Renny See mengajak seluruh civitas akademika ke depan, melangkah bersama, merapatkan barisan, dengan tugas dan fungsi masing-masing, melayani mahasiswa, melayani dosen, melayani masyarakat, sehingga UP 45 akan maju dan berkembang.
“Kita bisa bekerjasama, sehingga civitas akademika yang ada di sini bisa merasa senang. Semakin banyak mahasiswa kita, semakin baik melayani mahasiswa, maka otomatis pembangunan kampus, kesejahteraan dosen dan karyawan akan lebih terjamin,” kata Renny See.
Sementara Usamah Said mewakili Ketua Dewan Pembina Yayasan UP45 mengatakan momentum dies natalis ini sebagai starting point untuk secara revolusioner memajukan Universitas Proklamasi 45 ke jenjang dan keadaan yang jauh lebih baik dari pada selama ini.
Untuk mewujudkannya, kata Usamah Said membutuhkan semangat besar, kesediaan yang besar dari semua civitas akademika, yayasan, mahasiswa, dan semua yang ada di lingkungan UP 45 yaitu, menghilangkan dan melepaskan egosektoral, berpikir secara sempit. Ke depan harus berpikir secara terbuka dan mau mendengar serta melihat, bahwa dunia lain sudah berkembang dan maju.
“Kami di Yayasan mempunyai rencana besar untuk UP 45 ke depan. Tetapi tidak pada tempatnya, jika saya ungkapkan di sini. Bersama dengan rektor dan jajarannya, civitas akademika, para Kaprodi, dekan, semuanya kita akan bahas rencana besar tersebut. Untuk kita jalankan bersama-sama, di tahun-tahun yang akan datang,” kata Usamah Said.
Untuk mensukseskan rencana, kata Usamah, diperlukan kelapangan hati, kebesaran jiwa, untuk menerima perubahan. Perubahan adalah satu keniscayaan yang tidak bisa ditawar-tawar. “Dunia berubah, kalau kita tidak mau berubah kita tidak akan pernah maju,” tandas Usamah. (*)