YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta menyantuni mahasiswa yang membutuhkan di tempat kos dengan Sembako. Sejak pertengahan Maret 2020, UMW memberlakukan pembelajaran secara online untuk mengurangi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Ketua Tim Tanggap Covid-19 UWM, Hartanto, SE, SH, MHum, mengemukakan hal tersebut kepada wartawan di Yogyakartta, Jumat (3/4/2020). Pihak kampus melakukan pemantauan terhada mahasiswa yang tetap tinggal di tempat kos, kontrakan, dan asrama.
“Pemantaun untuk memastikan kebutuhan pangan mahasiswa tetap tercukupi. Pembagian Sembako kepada mahasiswa UWM yang benar-benar membutuhkan juga telah dilakukan,” kata Hartanto.
Lebih lanjut Hartanto mengatakan UWM sebagai salah satu Perguruan Tinggi (PT) Swasta di Yogyakarta telah melakukan berbagai upaya konstruktif untuk mencegah penularan Covid-19. Upaya yang dilakukan di internal kampus dan eksternal merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial kampus terhadap masyarakat.
Upaya pencegahan kata Hartanto, dilaksanakan dengan penyemprotan disinfektan secara rutin di lingkungan kampus dan rumah warga sekitar kampus. Selain itu, UWM juga membagikan hand sanitizer, masker kepada masyarakat sekitar kampus dan pengendara.
Sedang Kepala Biro III, Tommy Satriadi Nur Arifin, SIKom, MA, menambahkan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi semua elemen masyarakat, termasuk mahasiswa membangun kesadaran bersama, pemahaman dan literasi yang baik untuk bergerak bersama mengatasi kesulitan. Mahasiswa harus mampu berpikir logis, cerdas dan tidak egois sekedar memikirkan kepentingan dan penderitaannya sendiri, mari rentangkan tangan tangan untuk membantu sesama.
“Kondisi darurat ini harus dihadapi dengan kesadaran dan kesabaran bersama. Tidak satupun orang menghendaki ini, tidak saling menyalahkan, panik apalagi menggerutu menyalahkan Tuhan. Hal yang harus kita lakukan adalah tetap berikhtiar, stay at home, work from home, study from home,” kata Tommy.
Sementara Wahyu Tri Widodo, SSos, Kabag Humas UWM mengatakan pembagian Sembako kepada para mahasiswa sebagai implementasi kampus berbasis budaya yakni ngayomi atau mengayomi dan ngopeni atau mengurus/memperhatikan. Proses pembagian Sembako dilaksanakan berdasarkan protokol kesehatan untuk keselamatan bersama.
“Pembagian Sembako tersebut diharapkan menjadi pesan dan ajakan kepada masyarakat untuk tergerak hati dan saling mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan,” kata Wahyu.