YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta dalam setahun terakhir telah melakukan modifikasi kelembagaan, dan membuat standar operasional prosedur (SOP) tata kelola menuju perguruan tinggi yang unggul. Hasilnya, UWM menempati peringkat 304 dari 4.650-an perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.
“Kalau diprosentase, UWM berada pada posisi 6,58 persen dari perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia. Insyaallah di tahun-tahun mendatang dengan desain yang baik dan keterlibatan civitas akademika yang penuh semangat, peringkat ini akan lebih baik lagi,” kata Rektor UWM, Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis XXXVIII di Yogyakarta, Rabu (7/10/2020).
Dijelaskan Edy yang mantan Rektor UII (Universitas Islam Indonesia) ini, akan terus membenahi kelembagan tingkat fakultas. “Senat Fakultas difungsikan kembali, tidak sekedar ada. Tetapi fungsi-fungsinya secara bertahap dilaksanakan. Ini prasyarat untuk menjadikan tata kelola perguruan tinggi yang baik,” kata Edy.
Upaya perbaikan UWM lainnya, menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan fairness. Bahkan dalam setahun terakhir, juga melakukan perampingan lembaga. Melakukan merger Fakultas Teknik dan Teknologi Pertanian menjadi Fakultas Sains dan Teknologi.
Selain itu, kata Edy, setahun terakhir UWM telah melakukan persiapan yang matang untuk membuka Prodi Pascasarjana. “Insyaallah akan diawali oleh Ilmu Hukum. Target kita awal tahun depan izin sudah keluar. Kalau bisa diwujudkan, ini pertama kali UWM memiliki pascasarjana. Mudah-mudahan akan diikuti oleh prodi-prodi lainnya,” kata Edy.
UWM juga melakukan penyesuaian-penyesuaian rencana induk pengembangan dengan dinamika yang ada. Sehingga Rencana Strategis 2020-2024 sudah diselesaikan. “UWM telah menyelesaikan penyusunan buku Kewidyamataraman yang bakal menjadi pedoman bagi seluruh sivitas akademika,” katanya.
UWM didirikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPH Mangkubumi SH (Gubernur DIY) pada Kamis Legi, 7 Oktober 1982. UWM merupakan sumbangan Sultan untuk pembangunan bangsa dan negara, khususnya di bidang pendidikan.
UWM menempati kompleks Dalem Mangkubumen yang dulu sebagai tempat untuk menggembleng calon raja Kraton Yogyakarta. “Diharapkan UWM mampu menghasilkan sarjana, calon pemimpin bangsa, yang senantiasa berpegang teguh prinsip hamemayu hayuning bawono, berwatak kesatria, serta bersikap golong gilig, sengguh ora mingkuh. Sesuai ajaran yang selalu ditanamkan kepada para calon raja Kraton Yogyakarta,” jelas Edy.