YOGYAKARTA — ‘Walker Chair for Childhood with Disintegrative Disorder Autis’ karya empat mahasiswa semester 5 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) berjaya di Malaysia. Kursi untuk belajar berjalan bagi anak autis ini meraih medali perunggu pada Competition Related to the Person with Disability di University of Malaya, Malaysia, Rabu-Kamis (8-9/11/2017).
Mereka adalah Nuzula Rhukhiana M, Febidhea Ayu Muflihah, Aprilia Putri Lestari yang dibimbing Muhammad Ragil Suryoputro ST MSc. Kursi untuk belajar berjalan ini ditujukan bagi anak autis katagori Childhood with Disintegrative Disorder (CDD).
“Pada umumnya, anak autis itu sangat hiperaktif. Tetapi autis katagori CDD, anak mengalami gangguan mental, sehingga syaraf motorik terganggu dan mengalami kesulitan bergerak. Ini yang menyulitkan orang tua dan keluarga dekatnya,” kata Nuzula.
Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah anak-anak autis katagori CDD belajar berjalan, bermain, dan melatih sensor motoriknya. Kursi ini dilengkapi dengan tombol lagu-lagu, puzzle, dan beberapa permainan. “Harapan kami hasil penelitian ini dapat mempermudah orang tua mengajak anak-anak autis bepergian. Desain yang portable, mudah dilipat dan dibawa kemana-mana dapat mempermudah penggunaannya,” kata Nuzula.
Dijelaskan Nuzula, saat mengikuti lomba timnya merasa grogi karena lawannya berasal dari program studi S2, S3 dan Profesor. Bahkan mereka telah membuat prototipe produknya, banner dan sudah diujicobakan. Sedangkan karya mahasiswa UII ini masih dalam taraf replika. “Alhamdulillah, karya kami berhasil mendapat medali perunggu,” katanya.